Longsor Landa Sejumlah Wilayah di Kabupaten Sarolangun Jambi, Dampak Ekonomi Warga Terganggu

Longsor Landa Sejumlah Wilayah di Kabupaten Sarolangun Jambi, Dampak Ekonomi Warga Terganggu

Kondisi longsor tebing setinggi kurang lebih sepuluh meter-Jektvnews-

SAROLANGUN, JEKTVNEWS.COM - Akibat tingginya curah hujan di jumlah wilayah di Kabupaten SAROLANGUN, Jambi, mengakibatkan terjadi nya longsor. Dan longsor yang mengakibatkan aktifitas warga terganggu.

Longsor yang terjadi di sembilan titik di Kecamatan Batangasai, Kabupaten Sarolangun, Jambi, dimana longsor terjadi diakibatkan adanya tingkat curah hujan tinggi di daerah tersebut.

BACA JUGA:Asprov PSSI Jambi Bakal Jaring Pemain untuk Mentas di Liga Nasional

Adapun longsor yang menyebabkan akses keluar masuk warga ke ibu kota kabupaten, terjadi di Bukit Bungin, Kecamatan Batangasai, Kabupaten Sarolangun, Jambi.

Kondisi longsor, tebing setinggi kurang lebih sepuluh meter yang berada tepatnya di sisi akses jalan menuju tujuh desa yang ada di Kecamatan Batangasai tertimbun material longsor.

BACA JUGA:Ditpolairud Polda Jambi Tahan 3 Kapal dan 1 Tersangka Pasca Tongkang Batu Bara Menabrak Jembatan

Dampak dari longsor ini membuat aktifitas warga terganggu. Selain itu juga, akses kendaraan terutama kendaraan roda empat tidak bisa melintas dikarenakan seluruh badan jalan tertimbun longsor. 

Menurut warga, longsor terjadi pada malam hari saaat hujan lebat turun di sekitar wilayah Kecamatan Batangasai. Sehingga, tebing tanah yang berada di sisi jalan seketika runtuh dan akses jalan utama warga untuk menuju ke Ibu Kota Kecamatan Batangasai.

BACA JUGA:BPJS Ketenagakerjaan Berikan Santunan Khusus di Perayaan HUT ke-78 Kota Jambi

“Lokasi disini terjadi longsor, kira-kira 10 meter, terutama roda 4 tidak bisa melewati jalan apalagi yang mau mudik dan membawa kebutuhan pokok, Andi Warga Batangasai,” ujar Andi, warga Batangasai, Kamis (16/5).

Sementara itu, karena sulitnya akses jalan menuju ibu kota, longsor berdampak kepada kebutuhan pokok warga dimana harga yang mulai merangkak naik. Bahkan transportasi warga yang hendak keluar masuk dari beberapa desa ke ibu kota kecamatan dan kabupaten terhambat.

Sumber: