Bos Pertamina Akui Butuh Dana Hingga Rp 1.862 Triliun untuk 2020-2026
jektv.co.id - PT Pertamina (Persero) melaporkan perseroan membutuhkan dana sekitar USD 133 miliar, atau setara Rp 1.862 triliun (kurs 14.000). Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, kebutuhan tersebut merupakan belanja modal selama 2020-2026.
“Kebutuhan dana tersebut sebesar 47 persen berasal dari internal, 10 persen project financing, 28 persen dari eksternal, dan 15 persen dari pembiayaan ekuitas,” katanya, dilansir dari Antara, Selasa (30/6).
Pendanaan juga berasal dari saham, surat utang, dan perbankan. Nicke menuturkan, untuk tahun ini saja belanja modal yang dibutuhkan sekitar USD 6,2 miliar atau setara Rp 87 triliun.
Adapun opsi pendanaan perusahaan bisa dari saham (partnertship dan IPO atau initial public offering/penawaran umum saham perdana), surat utang (rerata tenor 1-10 tahun, dibatasi debt to equity ratio), dan perbankan (rata-rata tenor 4-5 tahun). Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN).
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, turut dibahas rencana penawaran saham perdana ke publik (IPO) anak usaha, program Refinery Development Master Plan (RDMP), serta rencana simplifikasi produk BBM. Pembahasan terakhir adalah, penerimaan negara sebelum dan sesudah Petral dibubarkan serta progres kegiatan digitalisasi SPBU kuartal-II.
Sumber: