Ledakan di Pabrik Nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Menelan Korban Jiwa

Ledakan di Pabrik Nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Menelan Korban Jiwa

Ledakan di Pabrik Nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Menelan Korban Jiwa--

JEKTVNEWS.COM - Pada Minggu, 24 Desember 2023, tragedi mengerikan terjadi di pabrik smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang berlokasi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Sebuah tungku di pabrik tersebut meledak, menyebabkan 35 pekerja menjadi korban, termasuk 13 orang yang dikonfirmasi meninggal dunia akibat peristiwa tragis tersebut. Preliminary investigation menyebutkan bahwa ledakan terjadi karena kombinasi cairan mudah terbakar dan keberadaan tabung oksigen di sekitar tungku. Pihak PT IMIP (Industri Morowali Industrial Park) awalnya memberikan keterangan bahwa ITSS merupakan salah satu tenant yang beroperasi di kawasan IMIP.

BACA JUGA:Wilmar Group Buka Lowongan Kerja Terbaru Desember 2023, Cek Syaratnya dan Langsung Daftar Sceara Online

Menurut informasi yang dihimpun dari laman resmi PT IMIP, ITSS merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam pengolahan mineral logam dan produksi stainless steel. Merupakan anak usaha dari Tsingshan Group asal China, perusahaan ini mendapatkan izin operasi pada tahun 2019, dengan masa berlaku hingga tahun 2049. PT IMIP sendiri memiliki 10 persen kepemilikan saham di PT ITTS, menjadikannya satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang menjadi pemegang saham di ITSS. Pemegang saham lainnya termasuk Tsingshan Holding Group Company Limited, Tsingtuo Group Co. Ltd., Hanwa Company Limited, dan Technology Group Company Limited. Selain di Morowali, kantor pusat PT ITTS berada di Gedung Wisma Mulia, Jakarta Selatan.

Sebagai salah satu perusahaan yang cukup berpengaruh di Morowali, PT ITTS mampu menghasilkan sekitar satu juta ton nickel pig iron (NPI) setiap tahunnya, memberikan kontribusi signifikan dalam industri pengolahan nikel di kawasan tersebut. Kawasan industri IMIP sendiri merupakan hasil kerja sama antara Bintang Delapan Group Indonesia dan Tsingshan Steel Group dari China. Tsingshan Group, sebagai pemain utama, telah memiliki tiga unit produksi nickel pig iron (NPI) dengan kapasitas total dua juta ton dan 3,4 juta ton stainless steel.

BACA JUGA:Cerita Natal yang Memikat, 5 Film yang Harus Anda Tonton untuk Merayakan Liburan

Tsingshan Group, dapat diakui sebagai perusahaan terbesar di dunia dalam industri pengolahan nikel, mengklaim keunggulannya dalam teknologi pengolahan yang lebih maju dan modern. Perusahaan ini memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi lokal Morowali, memberikan lapangan pekerjaan dan menjadi pilar utama dalam pembangunan industri di wilayah tersebut. Kejadian ledakan di PT ITTS tentu saja menjadi sorotan nasional, mengingat dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkan oleh perusahaan ini di Sulawesi Tengah. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat melakukan investigasi mendalam untuk menentukan penyebab pasti ledakan tersebut dan memastikan langkah-langkah keselamatan yang lebih baik di lingkungan kerja industri sejenis di masa mendatang.

Sebagai ungkapan belasungkawa, kita berdoa agar para korban yang meninggal dunia dapat berpulang dengan tenang, dan bagi yang selamat, semoga lekas pulih dan mendapatkan dukungan serta pemulihan yang optimal. Kejadian ini menjadi pengingat bagi seluruh industri untuk selalu menjaga standar keamanan dan keselamatan, memprioritaskan kesejahteraan pekerja, serta menerapkan teknologi yang lebih aman dan inovatif dalam proses produksi. Semua pihak perlu bersinergi agar tragedi serupa tidak terulang di masa yang akan datang.

BACA JUGA:Dugaan Kecurangan Lulus PPPK di Kerinci. Laporkan ke Ombudsman

 

Sumber: