Airlangga Hartarto Cerita Kelucuan di Stanford, Profesor Ingin Belajar dari Presiden RI

Airlangga Hartarto Cerita Kelucuan di Stanford, Profesor Ingin Belajar dari Presiden RI

Airlangga Hartarto Cerita Kelucuan di Stanford, Profesor Ingin Belajar dari Presiden RI--instagram @airlanggahartarto

JEKTVNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, membagikan pengalaman lucu di Stanford University, AS, di mana para profesor tampak ingin belajar ekonomi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat memberikan kuliah umum, Jokowi memamerkan pencapaian ekonomi Indonesia yang mengesankan, menarik perhatian para akademisi. Pada acara Peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital, Rabu, 6 Desember 2023, Airlangga menceritakan pengalamannya menemani Jokowi memberikan kuliah di Stanford pada 15 November lalu. Dalam kuliah tersebut, Jokowi menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di level 5 persen, dengan tingkat inflasi di bawah 2,5 persen, suatu prestasi yang patut diapresiasi di tengah ketidakpastian ekonomi global.

BACA JUGA:IHSG Hari Ini: Konsolidasi Stabil di Rentang 6.954 - 7.123 dengan Dukungan Kestabilan Ekonomi!

Airlangga menuturkan bahwa para profesor di Stanford memberikan apresiasi positif terhadap pencapaian ekonomi Indonesia. Mereka bahkan mengungkapkan kekaguman, menyatakan bahwa bukan hanya Jokowi yang belajar dari profesor, tetapi para profesor juga seharusnya belajar dari Indonesia. Dalam kuliahnya di Stanford, Jokowi membahas berbagai topik, termasuk proyek Ibu Kota Nusantara yang sedang dibangun, dijelaskan sebagai kota pintar dan berkelanjutan. Jokowi juga menyoroti isu perubahan iklim, menyampaikan komitmen Indonesia dalam upaya penanggulangan, serta menekankan bahwa Indonesia tidak hanya berbicara, tetapi juga beraksi.

BACA JUGA:Kanwil Kemenag Jambi Perkuat Sinergitas Humas Pemerintah Dalam Era Transformasi Digital

Meskipun Jokowi memamerkan pencapaian seperti penurunan laju deforestasi dan restorasi hutan bakau, ia mengungkapkan keprihatinan terkait pendanaan dan transfer teknologi terkait perubahan iklim yang masih cenderung bersifat komersial. 

 

Sumber: