Presiden Jokowi Bawa Pulang Kesepakatan Bisnis Megascale Senilai Rp400 Triliun dari Pertemuan dengan Presiden

Presiden Jokowi Bawa Pulang Kesepakatan Bisnis Megascale Senilai Rp400 Triliun dari Pertemuan dengan Presiden

Presiden Jokowi Bawa Pulang Kesepakatan Bisnis Megascale Senilai Rp400 Triliun dari Pertemuan dengan Presiden --instagram @jokowi

JEKTVNEWS.COM - Presiden Joko Widodo berhasil membawa pulang oleh-oleh bisnis senilai US$25,85 miliar atau sekitar Rp400 triliun setelah bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih pada Senin, 13 November 2023. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia menjadi satu-satunya negara yang diundang ke Gedung Putih sebelum Konferensi Tingkat Tinggi APEC 2023 di San Fransisco dimulai.

BACA JUGA:Lowongan Kerja PT Ruang Raya Indonesia (Ruangguru) di Daerah Yogyakarta Freshgraduate Segera Merapat

Dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 14 November 2023, Retno menjelaskan bahwa kesepakatan bisnis tersebut melibatkan investasi dalam proyek-proyek strategis. Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur carbon capture storage (CCS) dan kilang petrokimia. Selain itu, kesepakatan juga mencakup pengolahan nikel untuk baterai kendaraan listrik (EV) dan proyek pembangunan modul serta panel surya.

Retno merinci enam kesepakatan utama yang tercapai antara Presiden Jokowi dan Presiden Biden yaitu meliputi peningkatan status kemitraan yang dimana kesepakatan tersebut terkait untuk meningkatkan status hubungan bilateral dari strategic partnership menjadi comprehensive strategic partnership (CSP), membuka jalan bagi penguatan kerjasama di berbagai sektor, khususnya ekonomi. kemudian, pembahasan terkait pengelolaan mineral kritis yaitu tentang pentingnya kerjasama dalam pengelolaan sumber daya mineral kritis. Rencana menuju pembentukan Critical Mineral Agreement (CMA) akan diterapkan untuk memastikan pasokan mineral kritis ke AS.

BACA JUGA:Jelang Pilpres 2024: Jadwal Kampanye, Pemungutan Suara, dan Rekapitulasi Hasil

Dalam enam hal tersebut juga dibahasa tentang transisi energi yaitu berupa permintaan bantuan AS dalam mendukung transisi energi Indonesia, termasuk program pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP) diharapkan dapat mewujudkan tujuan ini. dan Indonesia juga terpilih sebagai mitra International Technology Security and Innovation (ITSI) Fund milik Amerika, membuka peluang penguatan rantai pasok semikonduktor.

Kemudian terkait perpanjangan bebas tarif GSP, Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya perpanjangan generalized system of preferences (GSP) AS untuk meningkatkan perdagangan dengan Indonesia. dan terkahir dukungan untuk bergabung dengan OECD, Presiden Biden menyatakan dukungan terhadap upaya Indonesia untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Kesepakatan ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan memperkuat posisinya dalam dunia perdagangan internasional.

BACA JUGA:Ganjar Pranowo Dapatkan Nomor Urut 3 Sampaikan Visi Komitmen untuk Demokrasi Jujur dan Adil

Sumber: