Pertama Kali dalam Sejarah, Harga Minyak AS di Bawah Nol Dolar

Pertama Kali dalam Sejarah, Harga Minyak AS di Bawah Nol Dolar

Pertama kalinya dalam sejarah, harga minyak mentah patokan Amerika Serikat (AS) kolaps di bawah USD 0, pada perdagangan Senin (20/4). Sementara itu, harga minyak mentah jenis Brent juga merosot meski tak separah WTI, dikarenakan tempat penyimpanannya lebih memadai.

Mengutip laman Reuters, harga minyak mentah WTI untuk kontrak Mei merosot USD 55,9 per barel menjadi -USD 37,36 per barel, setelah sebelumnya menyentuh titik lebih rendah di -USD 40,32 per barel. Sedangkan harga minyak mentah Brent menyusut USD 2,51 atau menjadi USD 25,57 per barel.

Dengan harga minyak AS di wilayah negatif, itu berarti penjual harus membayar pembeli untuk mengambil minyak berjangka. Namun, tidak jelas apakah rendahnya harga minyak ini akan mengalir ke konsumen yang tecermin dari murahnya bensin di SPBU.

Analis Price Futures Group di Chicago Phil Flynn mengatakan, penyimpanan terlalu penuh bagi spekulan untuk membeli kontrak tersebut. Selain itu, aktivitas penyulingan berada di tingkat yang rendah karena sebagain besar negara masih diimbau untuk beraktivitas di rumah.

Miliaran orang tinggal di rumah untuk memperlambat penyebaran virus korona Covid-19, sehingga menyebabkan turunnya permintaan akan minyak. Penurunan permintaan tersebut telah menciptakan kelebihan pasokan global.

Sehingga, penyulingan minyak mentah jauh lebih sedikit dari biasanya. Ini membuat ratusan juta barel memenuhi fasilitas penyimpanan di seluruh dunia.

Pedagang menyewa kapal hanya untuk berlabuh dan mengisinya dengan minyak berlebih. Sebanyak 160 juta barel terjebak di tanker di seluruh dunia.

Meski begitu, harga WTI untuk pengiriman Juni tampaknya akan ditutup lebih tinggi dari USD 20,43 per barel. Jika demikian terjadi, maka disparitas harga Mei dan Juni bisa mencapai USD 60,76 dan ini menjadi yang terlebar dalam sejarah perdagangan minyak.

Sumber: