Menkominfo Akan Adopsi Teknologi untuk Tingkatkan Kinerja Kehumasan
Menteri Budi Arie-ist-
JEKTVNEWS.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan adopsi teknologi menjadi solusi agar perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan strategi komunikasi yang dilaksanakan insan kehumasan bisa berjalan dengan baik.
"Perkembangan dan adopsi teknologi terbaru di berbagai aktivitas kehumasan tak terelakkan, seperti social media marketing, hingga penyusunan database media," ujarnya dalam Indonesian Top Public Relation Leader Awards di Jakarta Pusat, Kamis (9/11).
Dalam menghadapi tantangan masa depan, Menteri Budi Arie menyatakan praktisi kehumasan perlu meningkatkan kehadiran digital dan pemahaman tentang teknologi baru serta menjaga human touch.
BACA JUGA:Lautan Massa Padati Lapangan Merdeka, Antusias Ikuti Penutupan Ajang Sungai Penuh Expo 2023
"Praktisi PR perlu meningkatkan kehadiran digital baik di search engine ataupun media sosial. Selain itu, meningkatkan pemahaman tentang Artificial Intelligence (AI) bukan hanya fitur-fiturnya, tetapi juga dampak dan etika penggunaannya," ungkapnya.
Menkominfo mengingatkan agar tetap menjaga the human touch. "Seperti kreativitas, inovasi, dan kemampuan beradaptasi, yang merupakan aspek fundamental untuk terus ditingkatkan," ujarnya.
Menurut Menteri Budi Arie, keberadaan teknologi memungkinan kelahiran inovasi dan meningkatkan efektifitas kinerja kehumasan. Selain itu, akses terhadap big data memungkinkan efisiensi penyusunan strategi komunikasi, maupun manajemen reputasi.
BACA JUGA:Deklarasi Pemilu Damai, Ketua DPRD Edi Purwanto: Mari Kita Ciptakan Situasi Kondusif di Jambi
"Bahkan, keberadaan Artificial Intelligence (AI) dan automasi memudahkan berbagai aktivitas rutin praktisi PR, seperti analisis sentimen, pemantauan media, dan pembuatan konten," ungkapnya.
Dalam memastikan kinerja, Menkominfo menyatakan sumberdaya manusia perlu selalu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
BACA JUGA:Tuan Rumah Piala Dunia U-17, Indonesia Rencanakan Cetak Sejarah Baru
"(Kerap) Keterbatasan tim dalam menggunakan teknologi terbaru dapat menjadi hambatan untuk memaksimalkan kerja PR," ujarnya.
Namun demikian, Menteri Budi Arie menekankan agar insan kehumasan mengantisipasi tantangan akibat disrupsi teknologi. Menurutnya, perkembangan teknologi dalam PR perlu digunakan dengan aman dan bertanggung jawab.
"Khususnya yang berkaitan dengan keamanan data, etika penggunaan teknologi, serta kredibilitas kerja PR," tandasnya.
Sumber: