Dampak Teknologi AI terhadap Dunia Kerja di Masa Depan

Dampak Teknologi AI terhadap Dunia Kerja di Masa Depan

ilustrasi teknologi AI terhadap Dunia Kerja di Masa Depan-blockchainmedia.id-

JEKTVNEWS.COM- Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) telah menjadi perbincangan hangat dalam berbagai sektor, termasuk dunia kerja. Kehadirannya menawarkan peluang sekaligus tantangan yang tidak bisa diabaikan.

Kemampuan AI untuk memproses data dalam jumlah besar, melakukan analisis cepat, dan mengambil keputusan berbasis algoritma telah mengubah cara kita bekerja. Namun, perubahan ini juga memunculkan pertanyaan tentang bagaimana manusia dapat beradaptasi dengan transformasi ini.

AI membawa dampak signifikan terhadap efisiensi dan produktivitas di tempat kerja. Berbagai tugas yang sebelumnya memerlukan waktu lama kini dapat diselesaikan dalam hitungan detik dengan bantuan teknologi ini.

Misalnya, dalam sektor manufaktur, AI digunakan untuk memonitor jalannya produksi secara real-time dan mendeteksi kesalahan yang terjadi. Di sektor keuangan, teknologi ini mempermudah analisis risiko dan deteksi fraud, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat dan akurat.

Seperti yang disebutkan dalam jurnal Teknologi Informasi dan Dampaknya terhadap Dunia Kerja oleh Andini dan rekan-rekannya, "Implementasi AI dapat meningkatkan produktivitas hingga 40% pada perusahaan yang menerapkan otomasi berbasis kecerdasan buatan"

BACA JUGA:Hati-Hati! Nikmatnya Bakso Ternyata Menyimpan Ancaman Serius Bagi Kesehatan

Meski demikian, muncul kekhawatiran bahwa AI dapat menggantikan pekerjaan manusia, terutama yang bersifat repetitif dan berbasis keterampilan teknis rendah.

Sebuah studi yang dikutip dalam jurnal Transformasi Dunia Kerja di Era Digital karya Santoso menunjukkan bahwa sekitar 60% pekerjaan administratif berisiko digantikan oleh teknologi otomatis dalam sepuluh tahun mendatang.

Namun, studi ini juga menyoroti bahwa meskipun beberapa pekerjaan hilang, akan muncul jenis pekerjaan baru yang menuntut keterampilan berbeda, seperti pengelolaan data dan pemrograman AI.

BACA JUGA:Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Kota Maria Magdalena Menjadi Pembina Disiplin ASN di Kecamatan Alam Barajo

Tantangan lain yang perlu diperhatikan adalah kesenjangan keterampilan antara tenaga kerja yang sudah siap menghadapi era AI dan mereka yang belum. Dikutip dari jurnal Peningkatan Kompetensi SDM di Era AI karya Hartono dan Putri, "Penting bagi institusi pendidikan dan perusahaan untuk memberikan pelatihan yang relevan guna menyiapkan tenaga kerja menghadapi kebutuhan teknologi baru."

Investasi dalam pelatihan dan pengembangan SDM menjadi solusi penting untuk memastikan bahwa tenaga kerja tidak tertinggal di tengah perkembangan pesat teknologi.

Selain tantangan, kehadiran AI juga membuka peluang baru. Teknologi ini membantu manusia untuk lebih fokus pada pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, empati, dan pengambilan keputusan strategis.

Misalnya, di sektor kesehatan, AI digunakan untuk menganalisis data pasien, tetapi keputusan akhir tetap berada di tangan dokter. Hal ini menunjukkan bahwa AI tidak sepenuhnya menggantikan manusia, melainkan mendukung mereka untuk bekerja lebih efektif.

Dalam konteks Indonesia, pengadopsian AI masih dalam tahap perkembangan. Beberapa sektor, seperti transportasi, logistik, dan e-commerce, telah mulai mengintegrasikan teknologi ini. Namun, diperlukan upaya lebih besar untuk memperluas implementasinya, terutama di sektor yang memiliki potensi besar tetapi belum terjamah oleh AI.

Dengan dukungan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan teknologi ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan daya saing tenaga kerjanya.

Masa depan dunia kerja di era AI tidak hanya bergantung pada teknologi itu sendiri, tetapi juga pada bagaimana manusia memanfaatkannya.

Dengan kombinasi yang tepat antara inovasi teknologi dan pengembangan keterampilan, AI dapat menjadi alat yang memperkuat produktivitas dan menciptakan peluang baru bagi tenaga kerja di masa depan

Sumber: