Apakah Limbah Sisa Makanan Bisa Menjadi Penghasil Emisi Gas Rumah Kaca? Berikut Penjelasan dan Penanganannya

Apakah Limbah Sisa Makanan Bisa Menjadi Penghasil Emisi Gas Rumah Kaca? Berikut Penjelasan dan Penanganannya

limbah sisa makanan-ist-

JEKTVNEWS.COMJEKTVNEWS.disway.id/listtag/1773/pangan">Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok setiap makhluk hidup untuk menjalani kehidupan. JEKTVNEWS.disway.id/listtag/1234/makanan">Makanan adalah kebutuhan terpenting bagi manusia, kehidupan tidak akan berjalan jika kebutuhan JEKTVNEWS.disway.id/listtag/1773/pangan">Pangan ini tidak terpenuhi dengan baik.

Bagaimana tidak, jika ketahanan pangan tidak stabil maka juga akan berdampak pada hampir seluruh sektor kehidupan, salah satunya, sektor ekonomi. Jika kebutuhan pangan terpenuhi dengan baik maka kebutuhan hidup seluruh manusia pun akan sejahtera.

Setelah memenuhi kebutuhan pangan timbul masalah baru yang berdampak buruk akibat pemenuhan kebutuhan pangan yang berlebihan. Salah satu masalah yang selalu menjadi topik utama adalah persoalan limbah makanan yang dihasilkan setiap hari oleh rumah tangga.

BACA JUGA:Investasi Indonesia Meningkat Pesat, Bahlil Ungkap Kontribusi Singapura

Limbah makanan merupakan permasalahan yang tak pernah ada habisnya untuk dibahas. Pertumbahan manusia dan kebutuhan pangan yang semakin meningkat juga berdampak pada produksi limbah makanan. Tumpukan limbah sampah ini didominasi oleh sampah rumah tangga. Sisa makanan merupakan jenis limbah yang paling banyak ditemukan.

BACA JUGA:BPPRD Kota Jambi Akan Kenakan Pajak Air Tanah Bagi Pelaku Usaha

Meski terlihat sepele, sampah sisa makanan ini nyatanya berdampak buruk bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Tumpukan sampah yang bertumpuk di TPA ini dapat menghasilkan gas metana yang dapat mengurangi kadar oksigen dan mengurangi lapisan ozon.

Dikutip dari nationalgeographic.grid.id, gas metana merupakan gas rumah kaca yang dapat meningkatkan suhu bumi dan menimbulkan efek pemanasan global yang semakin parah.

Jika pemanasan global terjadi terus-menerus maka tak hanya kondisi udara yang akan berpengaruh, tetapi juga berdampak pada tanah dan air yang dibutuhkan manusia untuk memproduksi bahan pangan.

BACA JUGA:Cara Tangkal Berita Hoaks Pilpres 2024 di Media facebook

Maka dari itu, perlu adanya edukasi tentang pentingnya mengkondisikan produksi sampah dapur kita ditiap rumah. Ada beberapa langkah sederhana yang dapat kita lakukan untuk mengurangi produksi limbah sisa makanan ini diantaranya.

- Bijak dalam membeli makanan.

- Pastikan melihat tanggal kadaluarsa agar produk makanan yang telah kita beli dapat dikonsumsi sebelum masa pakainya habis.

- Simpan makanan sisa dalam kulkas untuk dapat dimakan lain waktu. Usahakan kondisi makanan masih segar dan layak untuk dikonsumsi.

Dengan menerapkan beberapa cara tersebut, kita dapat membantu mengurangi terjadinya pemanasan global yang disebabkan oleh limbah sisa makanan yang dihasilkan tiap rumah tangga.

Sumber: