BACA JUGA:Hancur Kita Opung! Harga Masuk Tol Medan-Binjai Naik Ini
Akibat dari kebijakan daerah dalam mengeksploitasi tambang batubara yang belebihan mengakibatkan masalah lingkungan yang parah akibat dari aktivitas penambangan batubara tersebuut. Seperti meluasnya pengundulan hutan, erosi tanah, polusi air dan udara serta rusaknya lingkungan di sekitar masyarakat yang tinggal di dekat lokasi pertambangan (Nathanael,2021)
BACA JUGA:Resep Sate Kakul Khas Bali, Dijamin Enak dan Bikin Nagih
Pembakaran batubara berpotensi besar terhadap polusi udara. Polusi yang ditimbulkan akibat pembakaran batubara menghasilkan polutan seperti nitrogen oksida dan sulfur dioksida.
Merkuri merupakan komponen yang paling berbahaya pada kandungan batubara dan bisa berakibat fatal apabila masuk kedalam rantai makanan melalui konsumsi ikan. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi masyarakat setempat yang mengandalkan ikan sebagai sumber makanan protein.
BACA JUGA:Drama Baru Sehun Exo All That We Loved, Netizen Beri Banyak Pujian
Selain itu polusi udara yang ditimbulkan juga sangat berbahaya, berdasarkan hasil riset IISD (2018) polusi udara dapat mempengaruhi system pernafasan dan saraf yang berhubungan serius dengan penyakit jantung dan paru-paru.
Pertambangan barubara merupakan sektor bisinis yang sangat potensial mengingat kebutuhannya yang sangat tinggi di dalam negeri maupun global.
BACA JUGA:Kunjungan Presiden Jokowi ke Lampung, Responnya Bikin Geleng-Geleng Kepala
Akan tetapi, dalam praktik lapangannya seringkali ditemukan ketidaksesuain antara bisnis batubara dengan kebijakan hukum yang berlaku untuk membatasi eksploitasi berlebihan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
BACA JUGA:Bukan Tanaman Asli Indonesia, Ini Sejarah Kelapa Sawit Hingga Tumbuh Subur di Tanah Air
Akibatnya dampak negatif yang ditimbulkan juga sangat fatal bagi lingkungan masyarakat dan alam.