JEKTVNEWS.COM - Hutan gambut, sebagai salah satu ekosistem paling kaya karbon di dunia, memiliki peran vital dalam mitigasi perubahan iklim. Namun, ekosistem ini seringkali terancam oleh berbagai aktivitas manusia, seperti pembukaan lahan untuk perkebunan dan pertanian.
Masyarakat adat memiliki hubungan historis dan spiritual yang kuat dengan lingkungan mereka. Mereka memiliki pengetahuan tradisional tentang pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Selama berabad-abad, masyarakat adat telah mengembangkan sistem pengetahuan lokal yang memungkinkan mereka hidup selaras dengan alam. Pengetahuan ini mencakup pemahaman tentang siklus hidrologi, keanekaragaman hayati, dan pengelolaan ekosistem gambut.
BACA JUGA:Sosialisasi Pelestarian Gambut di Desa Catur Rahayu
Struktur sosial masyarakat adat seringkali didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan, berbagi, dan keberlanjutan. Hal ini membuat mereka lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Upaya Pelestarian yang Dilakukan Masyarakat Adat
1. Pengelolaan Hutan Berbasis Kearifan Lokal: Masyarakat adat seringkali menerapkan praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan, seperti sistem rotasi ladang, pemanenan hasil hutan bukan kayu secara selektif, dan pelestarian kawasan-kawasan suci.
2. Pengetahuan tentang Ekosistem Gambut: Masyarakat adat memiliki pemahaman mendalam tentang sifat unik ekosistem gambut, termasuk pentingnya menjaga permukaan tanah agar tetap basah untuk mencegah kebakaran.
3. Advokasi dan Perlindungan Hak: Masyarakat adat aktif mengadvokasi hak-hak mereka atas tanah dan sumber daya alam, serta memperjuangkan pengakuan atas pengetahuan tradisional mereka.
Tantangan yang Dihadapi
- Tekanan dari Luar: Masyarakat adat seringkali menghadapi tekanan dari pihak luar, seperti perusahaan perkebunan dan pemerintah, yang ingin mengakses sumber daya alam di wilayah adat.
BACA JUGA:Lahan Gambut Kembali Terbakar Diduga Akibat Ulah Tangan Manusia
- Perubahan Iklim: Perubahan iklim memperburuk kondisi ekosistem gambut dan meningkatkan risiko kebakaran hutan.
- Kurangnya Pengakuan: Pengetahuan tradisional dan hak-hak masyarakat adat seringkali tidak diakui secara formal oleh pemerintah dan lembaga terkait.
Lalu apa yang bisa kita lakukan?
- Mendukung Hak-Hak Masyarakat Adat: Kita dapat mendukung upaya masyarakat adat dalam memperjuangkan hak-hak mereka atas tanah dan sumber daya alam.
- Meningkatkan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat luas tentang pentingnya peran masyarakat adat dalam pelestarian lingkungan.
- Mendorong Kolaborasi: Membangun kolaborasi antara masyarakat adat, pemerintah, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil untuk mengembangkan solusi yang berkelanjutan.
- Menerapkan Pendekatan Lanskap: Mengadopsi pendekatan lanskap yang mengintegrasikan pengelolaan hutan, pertanian, dan kawasan lindung untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan lingkungan.