“Saya rasa ini proyek yang sangat tidak masuk akal jika ada yang mau mendanai. Dalam rencana saja mereka sudah berniat untuk tetap menggunakan bahan baku batubara, sehingga kedepannya akan menjadi proyek yang bermasalah. Sumatera sudah terlalu banyak pembangkit baseload, sehingga manfaat PLTU MT Jambi 1 dan 2 untuk penyediaan tenaga listrik sangat rendah, apalagi Indonesia juga sudah komitmen untuk meninggalkan PLTU Batubara,” ujar Abdullah, Direktur Eksekutif WALHI Jambi.
“Kita juga sangat berharap bahwa lembaga-lembaga pendana internasional memegang komitmennya untuk tidak lagi mendanai PLTU. Termasuk untuk negara-negara seperti China, Jepang dan Korea Selatan yang baru-baru ini berkomitmen untuk menghentikan seluruh investasi PLTU," pungkasnya.
Berdasarkan semua penjabaran di atas, Walhi Jambi dan Trend Asia merekomendasikan pemerintah untuk membatalkan pembangunan PLTU MT Jambi 1 & 2 serta mengeluarkannya dari RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik).
Selain itu, segala institusi keuangan juga perlu segera berhenti mendanai proyek energi kotor seperti PLTU MT ini.
BACA JUGA:Tok !! Presiden Jokowi Resmi Tetapkan 14 Februari 2024 Menjadi Hari Libur Nasional Pemilu
Pemerintah pusat dan daerah perlu mendorong potensi energi ramah lingkungan dan berkelanjutan di Jambi.