JAMBI, JEKTVNEWS.COM - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jambi menggelar Workshop "Membangun Narasi Pemilu Inklusif dan Aksi Kolektif" yang diikuti oleh kalangan jurnalis, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas yang bekerja pada isu-isu kelompok minoritas.
Workshop ini bertujuan untuk memperkuat narasi pemilu inklusif di tengah banjirnya informasi pada tahun politik saat ini.
Workshop digelar selama dua hari pada Rabu-Kamis 24-25 January 2024 di salah satu hotel di Kota Jambi. Sebanyak 20 peserta mengikuti workshop ini, di antaranya 10 jurnalis dan 10 peserta dari kalangan organisasi masyarakat sipil.
Ketua AJI Jambi Ahmad Riki Sufrian mengatakan, workshop dan pertemuan strategis yang digelar selama dua hari penuh ini untuk mendukung kerja jurnalis di daerah.
Selain itu melalui pertemuan ini juga untuk menjalin komunikasi yang lebih baik antara jurnalis, media, kelompok marginal, dan LSM yang memberikan dukungan kepada kelompok marginal.
"Kita ingin mendorong dan menggaungkan pemilu inklusif, dan ini yang perlu diketahui bagi kalangan jurnalis bahwa banyak sekali kelompok rentan yang ada di Jambi yang kerap dijadikan komoditas politik," kata Riki saat membuka kegiatan workshop pada Rabu (24/1/24).
Pertemuan ini kata Riki, ditujukan untuk mendukung kerja jurnalis di daerah dan menjalin komunikasi yang lebih baik antara jurnalis, media, kelompok marginal dan LSM yang memberikan dukungan kepada kelompok marginal.
"AJI menginisiasi pertemuan kolaborasi strategis. Dalam pertemuan ini, semua pihak akan menentukan strategi bersama untuk meminimalisir isu minoritas dimanfaatkan oleh partai-partai yang memiliki kontestasi politik untuk kepentingannya," ujar Riki.
Dalam pertemuan ini, Riki mengajak semua pihak untuk bersama-sama mecegah isu-isu minoritas yang dimanfaatkan oleh partai, penguasa, dan calon penguasa untuk kepentingan mendulang suara.
BACA JUGA:Mulai Oktober 2024 Sertifikasi Halal juga Berlaku bagi Produk Luar Negeri di Indonesia
"Diakhir workshop nanti kita membuat rencana tindak lanjut supaya narasi pemilu inklusi ini bisa terbangun dengan sangat baik, AJI Jambi sangat siap untuk mendukung narasi pemilu inklusi yang berpihak pada kelompok marjinal," kata Riki.
"Saya berharap kawan-kawan justru jangan menjadi corong menyebarluaskan misinformasi-disinformasi isu minoritas, karena gawatnya media sekarang sumber utamanya dari media sosial," sambung Riki.
Workshop ini juga mendatangkan narasumber yang expert dibidangnya. Diantaranya Nani Afrida selaku Ketua Bidang Gender, Anak dan Kelompok Marjinal Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia. Selain itu juga ada kalangan akademisi dan organisasi masyarakat sipil dari Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) Jambi.
Sejak Pilgub DKI Jakarta tahun 2017 dan Pilpres tahun 2019, penggunaan isu politik identitas mulai sering digunakan dalam rangka mencari dukungan perolehan suara.
Banyak misinformasi dan ujaran kebencian terkait Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) yang ditujukan kepada salah satu pasangan calon atau calon perseorangan, dengan harapan lawan politik kehilangan dukungan masyarakat.