JEKTVNEWS.COM - PT PLN Batubara Niaga semenjak beroperasi di tahun 2019 yang lalu, mulai menunjukkan performa terbaiknya untuk mensubsidi kebutuhan batu bara di beberapa PLTU.
Dibawah kepemimpinan Kanapi Subur Dwiyanto, perusahaan PLN tersebut, pada tahun 2021 mencapai 60 miliar, dan mulai mengalami kenaikan hingga 2,4 Triliun pada tahun 2022, serta di tahun 2023 mencapai 6,3 triliun.
“Pada 2021 itu pasokan relatif stagnan,” ujar mantan vice president pengendalian operasi dan kualitas PLN Batubara Niaga itu saat dihubungi, Selasa, 19 Desember 2023. Sepanjang 2021, PLN Batubara Niaga cuma mengirim 800 ribu metric ton batubara. Pasarnya cuma PLTU IPP Jawa 7, Celukan Bawang, dan Mamuju," ujarnya, dilansir dari Harian Disway.id, Rabu (20/12).
Kemudian, Kanapi Subur Dwiyanto kembali diangkat menjadi direktur utama PT PLN Batubara Niaga pada tahun 2021, dimana pada tahun itu, pasokan mengalami stangnan, yang mengakibatkan PLN Batubara Niaga cuma mengirim 800 ribu metric ton batubara. Pasarnya cuma PLTU IPP Jawa 7, Celukan Bawang, dan Mamuju.
Menurutnya, penyerapan ini belumlah maksimal, dengan berbagai inovasi, salah satunya dengan cara coal blending activity, maka roses pencampuran beberapa batubara yang memiliki kualitas yang berbeda. Sehingga bisa membentuk suatu batubara dengan kualitas tertentu yang diinginkan.
Tak hanya itu, dirinya juga mengembangkan sayap dengan berkecimpung ke pasar industri non kelistrikan. salah satunya pabrik semen, dan industri kimia, serta beberapa industri di Jawa Timur dan Jawa Barat.
Sampai akhirnya, produksi kebutuhan terus meningkat hingga mencapai 3,2 juta metric ton batu bara, dan tersebar di beberapa PLTU di sekitarnya.
Dirinya mengatakan, komitmen dengan para mitra harus tetap dijaga dan dijalin dengan baik agar kerjasama tersebut bisa terus berlanjut di masa mendatang.
.
.
.
Artikel ini juga sudah pernah diterbitkan oleh Harian Disway.id, dengan Judul : Pendapatan PLN Batubara Niaga Tembus Rp 6,3 Triliun, Kanapi Subur Dwiyanto Beberkan Rahasianya