Penghentian Sementara Perdagangan Saham PT PJK, Lonjakan Harga dan Tren Positif Batu Bara

Rabu 20-12-2023,10:26 WIB
Reporter : Diana Hrp
Editor : Diana Hrp

JEKTVNEWS.COM - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan penghentian sementara perdagangan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (PJK), perusahaan yang merupakan bagian dari kepemilikan taipan Prajogo Pangestu. Pengumuman ini tertuang dalam Surat Pengumuman BEI Nomor Peng-SPT-00071/BEI.WAS/12-2023, yang dikeluarkan oleh Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan, Pande Made Kusuma Ari A, pada 18 Desember. Penghentian perdagangan ini disebabkan oleh peningkatan harga kumulatif saham PJK yang signifikan. Dalam surat pengumuman tersebut, BEI menyatakan langkah ini sebagai bentuk perlindungan bagi investor, dan perdagangan saham PJK di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dihentikan mulai sesi I perdagangan tanggal 19 Desember 2023 hingga ada pengumuman lebih lanjut dari Bursa.

BACA JUGA:Detail Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dan Alasannya

Saham PJK memang mencuri perhatian sejak melantai di bursa pada Maret 2023. Dalam beberapa bulan, harga sahamnya melejit secara dramatis. Dari harga pembukaan Rp220, saham tersebut ditutup pada Rp274. Namun, pada sesi perdagangan terakhir, harganya melonjak hingga mencapai Rp13.425, menunjukkan lonjakan sebesar 4.799 persen. Lonjakan harga PJK membuat Prajogo Pangestu naik menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes, dengan total kekayaan mencapai US$47,1 miliar atau sekitar Rp727 triliun pada awal Desember lalu. Namun, apa yang sebenarnya menjadi pemicu melonjaknya harga saham PJK?

BACA JUGA:Ditemani Beragam Genre, List Rekomendasi Drama Korea Akhir Tahun 2023

Menurut Oktavianus Audi, Head of Customer Literation and Education (CLE) PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, tren positif kenaikan penjualan batu bara pada periode Januari-September 2023 menjadi pemicu utama. Ekspor batu bara naik 22,7 persen (YoY), sementara penjualan dalam negeri meningkat 38,4 persen (YoY). Meskipun laba bersih PJK turun 30,9 persen (YoY) akibat melonjaknya beban, diversifikasi ke mineral emas dan penambangan batu bara metalurgi juga memberikan sentimen positif terhadap kenaikan harga saham PJK.

BACA JUGA:Kesiapan Perayaan Natal dan Tahun Baru 2024 di Jambi, Kapolda: Aman dan Nyaman

Hadrian Maynard Taslim, Associate Director PT Universal Broker Indonesia Sekuritas, menambahkan bahwa sentimen pasar terhadap peningkatan peringkat Prajogo dalam daftar orang terkaya di Indonesia juga menjadi faktor pendorong lonjakan harga saham PJK. "Jadi penyebab kenaikan di sini, menurut saya lebih karena sentimen pasar saja karena rumor ambisi Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya nomor 1 di RI dan hype IPO PJK dan BREN yang IPO dengan nominal besar," ungkapnya. Meskipun demikian, BEI menilai peningkatan harga yang terlalu signifikan perlu diatasi untuk melindungi investor. Perdagangan saham PJK yang dihentikan sementara memberikan ruang bagi pemangku kepentingan untuk memperhatikan perkembangan lebih lanjut dan keterbukaan informasi.

BACA JUGA:Erick Thohir Selesai Menjabat Menko Kemaritiman dan Investasi Ad Interim, Tugas Kembali ke Luhut Panjaitan

Penghentian sementara perdagangan saham PJK menyoroti kekhawatiran akan peningkatan harga yang signifikan dan berpotensi merugikan investor. Kondisi ini memicu kembali perdebatan seputar faktor-faktor yang mendorong lonjakan harga saham perusahaan tersebut. Seiring berjalannya waktu, pelaku pasar dan investor akan tetap mengikuti perkembangan lebih lanjut terkait PJK dan menilai dampak jangka panjang dari lonjakan harga yang terjadi.

Kategori :