JEKTVNEWS.COM - Partai Demokrat membongkar pesan tertulis yang disampaikan oleh Anies Baswedan kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 25 Agustus 2023 lalu.
Dalam pesan yang ditulis tangan itu, terlihat Anies mengajak AHY untuk menjadi pendampingnya, yakni sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024.
BACA JUGA:PT Sinsen Gelar Edukasi Safety Riding di Sekolah-Sekolah
"Mas AHY yang terhormat, melalui pesan singkat ini kami bermaksud menyampaikan harapan agar Mas AHY berkenan untuk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024. Teriring salam hormat," demikian isi pesan tertulis itu yang dibagikan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra, Jumat (1/9).
Di akhir pesan tersebut tertulis tanda tangan Anies. Menurutnya, ketika pesan tersebut ditulis, ada dua orang yang menyaksikannya.
Dirinya memiliki sejumlah bukti penting untuk menunjukkan bahwa Anies sudah memilih AHY sebagai pendamping pada Pemilu 2024.
Dirinya menambahkan, mereka sangat geram ketika secara sepihak dan tanpa ada komunikasi, Partai NasDem tiba-tiba membentuk kerja sama baru dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
BACA JUGA:Proyeksi Positif IHSG hingga Akhir 2023, Potensi Investasi Saham dan Kebijakan Moneter
Berdasarkan keterangan tertulis dari Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, keputusan sepihak itu ditentukan oleh Ketua Umum NasDem, Surya Paloh. Dalam pertemuan di Nasdem Tower pada 29 Agustus 2023 lalu, Paloh menunjuk Muhaimin sebagai bakal cawapres Anies.
Diketahui, Anies dipanggil oleh Surya Paloh ke Nasdem Tower dan diminta untuk menerima keputusan tersebut. Demokrat semakin kecewa kepada Anies sebab tak berani menyampaikan secara langsung kepada AHY. Pada 30 Agustus 2023, Anies lebih memilih mengutus Sudirman Said untuk menyampaikan keputusan tersebut.