Iriana Jokowi Temui Ibu Hamil Pedagang Sayuran Berisiko Tinggi

Iriana Jokowi Temui Ibu Hamil Pedagang Sayuran Berisiko Tinggi

Ibu Iriana Jokowi menghampiri para pedagang sayuran serta bahan pokok lainnya-BPMI Setpres-

JEKTVNEWS.COM - Setelah menghadiri kegiatan sosialisasi peduli stunting, Ibu Iriana Joko Widodo (Jokowi) singgah ke para pedagang sayuran serta bahan pokok lainnya di Kawasan Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Selasa, (25/7).

“Ini sedang apa?” tanya Ibu Iriana kepada Debora, kader posyandu yang berada di sana.

Adapun para penjual sayuran tersebut merupakan laskar atau para pencari ibu hamil berisiko tinggi atau sering disebut “bumil resti”. Nantinya para penjual sayuran tersebut bertugas untuk mencari ibu-ibu hamil berisiko tinggi untuk dipantau dan dilaporkan ke puskesmas.

BACA JUGA:Tampil di We The Fest, Berikut Merupakan Pesona Sheila On 7

“Kegiatan kami dari ‘bumil resti’, ini ada pemburunya memang khusus ibu-ibu hamil berisiko tinggi,” ucap Debora dalam keterangan terpisah.

Lebih lanjut, Debora menuturkan bahwa, Kabupaten Banyuwangi memang melaksanakan program Banyuwangi Tanggap Stunting dengan kader yang memiliki tugas untuk memastikan para ibu hamil dan balita dapat memperoleh sayuran dan makanan bergizi.

“Program dari Kabupaten Banyuwangi itu ada namanya BTS—Banyuwangi Tanggap Stunting, jadi tugas kami sebagai kader mendampingi ibu hamil dan balita yang stunting, memastikan sayuran atau bahan makanan tadi sampai kepada penerima dan betul-betul dimakan oleh adik-adik stunting,” kata Debora.

BACA JUGA:Para Jemaah Haji Dihimbau Simpan Paspornya Agar Tidak Hilang saat Kepulangan Ke Tanah Air

“Beliaunya (penjual) yang mengirimkan bahan makanannya setiap hari,” sambungnya.

Debora pun mengungkapkan bahwa Ibu Iriana memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut dan berharap dapat berlanjut hingga zero stunting.

BACA JUGA:Syarat Akan Makna, Berikut Arti Bunga Iris dalam Setiap Warna

“Respons Ibu sangat apresiasi dan mengharapkan kegiatan ini betul-betul langsung sampai anak-anak stunting di Banyuwangi zero—zero stunting,” tutur Debora.

Sumber: