Pemegang Saham Bank Jambi Akhirnya Buka Suara, Singgung Soal Perombakan Direksi
Gedung Mahligai Bank Jambi-Foto: Dok Bank Jambi-
JAMBI, JEKTVNEWS.COM - Pemegang saham Bank Jambi, salah satunya Pemerintah Provinsi Jambi yang dipimpin Gubernur Jambi Al Haris akhirnya buka suara terkait kasus gagal bayar Bank Jambi yang sedang menjerat Direktur Utama Bank Jambi, Yunsak El Halcon.
Sebagai salah satu pemegang saham bersama 11 Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota lainnya, Pemprov Jambi kata Al Haris mengaku tidak ada masalah dengan manajemen Bank Jambi sekarang, meski Dirutnya sedang berhadapan dengan aparat hukum.
"Masalah ini bukan masalah hukum di lembaga Bank Jambi-nya, tapi ini masalah hukum pribadi atau individu yang bersangkutan," ujar Al Haris kepada wartawan (11/5) seperti dikutip dari www.jambiekspres.co.id
Ia juga melihat ini adalah masalah pribadi yang seharusnya tidak mengganggu Bank Jambi secara umum. Ia melihat Bank Jambi telah profesional karena semua aktivitas perbankan tetap berjalan semestinya sejak kasus ini menguap di publik.
“Biarlah Pak El Halcon (Dirut Bank Jambi) tetap fokus menghadapi itu semua," lanjut Haris.
Ia mengaku baru saja melakukan rapat dengan manajemen Bank Jambi, seluruh jajaran manajemen katanya juga tetap pada komitmennya untuk tetap fokus menjalankan roda aktivitas dan bisnis Bank Jambi dengan maksimal.
Apalagi telah ditunjuk pula Plt Dirut Bank Jambi tak lama setelah Kejaksaan Tinggi Jambi menahan El Halcon pada Selasa (9/5) kemarin.
Direktur Pemasaran dan Syariah, H. Khairul Suhairi, S.E.,M.M telah bekerja menjabat Plt. Dirut Bank Jambi pada hari itu juga.
Al Haris juga menjawab pertanyaan wartawan terkait isu akan ada perombakan direksi dan komisaris di Bank Jambi dalam waktu dekat.
"Gak ada (perombakan), semuanya masih bagus kok tak ada masalah," ujarnya singkat.
Ia kembali mengulang, bahwa permasalahan yang dihadapi saat ini adalah persoalan personal, jadi posisi Bank Jambi masih oke.
Ia juga menghimbau masyarakat tetap mempercayakan Bank Jambi karena selama ini kredibilitas Bank Jambi sudah sangat baik dan tidak akan berubah hanya karena persoalan pribadi orang yang ada di dalamnya.
Sementara itu, Plt Dirut Bank Jambi H. Khairul Suhairi, S.E.,M.M mengatakan dirinya siap menjalankan amanah dalam kemajuan Bank Jambi kedepannya.
"Termasuk meningkatkan laba Bank Jambi, agar Bank Jambi semakin besar, yang pada akhirnya bersama Pemda dapat ikut serta membantu meningkatkan ekonomi masyarakat," tegasnya.
Di sisi lain, Komisaris Utama Bank Jambi, Hj. Emilia, M.E mengatakan hingga saat ini n tidak ada penarikan dana nasabah secara besar-besaran. “Karena nasabah masih selalu mempercayakan kami sebagai tempat menyimpan dananya," jelas Hj. Emilia, M.E Selasa (9/5).
Adapun masalah yang sedang dihadapi Direktur Utama Bank Jambi El Halcon adalah terkait keterlibatannya dalam kasus gagal bayar Bank Jambi dengan PT NSP.
Bank Jambi tahun 2017-2018 lalu telah melakukan investasi sebesar Rp 310 Miliar kepada PT NSP melalui sistem pembelian surat hutang jangka menengah.
Menurut keterangan resmi Kejaksaan Tinggi Jambi, Bank Jambi melakukan investasi dan bersedia menempatkan dana dengan cara membeli surat utang jangka menengah PT. SNP tanpa melalui prosedur yang seharusnya.
Pihak Bank Jambi kata Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi, Elan Suherla, juga disebut menerima fee dari PT NSP berupa rumah, mobil, motor gede, uang, tabungan beserta ATM hingga perjalanan wisata ke luar negeri.
Empat orang ditetapkan sebagai tersangka diantaranya adalah :
1. LD: Selaku Direktur PT. Columbindo Perdana-Cash & Kredit/ Direktur PT. Citra Prima Mandiri (Columbia)/Anak dari Leo Candra (Komisaris Utama/Pemegang Saham/Pemilik PT. SNP).
2. DS: mantan Direktur Investment Banking PT. MNC Sekuritas Tahun 2014-2019.
3. AI: mantan Pjs. Head Office Capital Market PT. MNC Sekuritas Tahun 2016-2019.
4. YEH: Selaku Direktur Pemasaran Bank Jambi Tahun 2016-2020. (aba/ces)
Sumber: