Siap Dikarantina ke Natuna, WNI dari Wuhan Tiba Pagi Ini

Siap Dikarantina ke Natuna, WNI dari Wuhan Tiba Pagi Ini

Pesawat Batik Air yang membawa rombongan Warga Negara Indonesia (WNI) sudah bertolak dari Wuhan, Tiongkok, pusat penyebaran wabah Coronavirus. Jumlahnya bukan 245 orang seperti yang disebutkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelum berangkat dari Indonesia. Akan tetapi hanya 241 WNI yang pulang.

Hingga saat ini belum ada kepastian soal berkurangnya angka itu. JawaPos.com sudah mencoba mengonfirmasi kepada pihak Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri soal berkurangnya jumlah itu, tetapi belum mendapat jawaban. Di akun Instagram Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, memastikan total WNI semuanya 241 orang.

“Tim penjemput WNI sudah tiba di Wuhan (01/02). Discussions… coordinations… communications. as well as preparation of the team itself were intensively undertaken to prepare for the evacuation of Indonesian citizens from Hubei Alhamdullillah… sampai saat ini…241 WNI yang akan kembali semua dalam kondisi sehat. Dan protokol kesehatan akan terus diterapkan secara disiplin. Bismillah,” tulis Retno sekitar pukul 22.00 WIB, Sabtu (1/2).

Pesawat bertolak dari Wuhan diperkirakan pada Minggu (2/2) pagi dan saat ini masih dalam perjalanan. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Widyawati MKM memastikan saat ini posisi pesawat masih dalam perjalanan, ketika dikonfirmasi pada pukul 08.30 WIB, Minggu (2/2).

“Sedang menunggu. Menunggu landing,” katanya singkat kepada JawaPos.com.

Nantinya, pesawat akan transit dulu di Batam lalu selanjutnya akan dibawa dengan pesawat lainnya ke Natuna, lokasi karantina. Sesuai masa inkubasi virus 14 hari, seluruh WNI akan dikarantina 14 hari untuk dipantau kondisi kesehatannya. Jika terjadi gejala klinis, maka akan dikirim ke fasilitas ruang isolasi di rumah sakit.

Widyawati menjelaskan selama proses karantina 14 hari, pastinya akan menimbulkan kejenuhan di antara para WNI. Maka akan ada program yang dipersiapkan bagi mereka agar tak jenuh.

“Pak Menteri Kesehatan meminta kami tim untuk membuat buku panduan bagi yang ada di lokasi karantina nanti. Menunya apa. Kegiatannya apa. Olahraga dan kesenian. Bosen lho soalnya 14 hari. Biar di lokasi marantina nanti enggak sakit. Kalau stres kan virus juga bisa senang. Makanya agar tetap senang berada di lokasi karantina,” jelasnya.

Sumber: