Terminal Identik Preman dan Kumuh, Presiden RI Jokowi dan Gubernur Sumatera Utara Sepakat Akan Ubah Citra Terminal Kedepannya
jektvnews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana akan menghilangkan citra terminal yang identik dengan preman dan Kumuh saat ini.
Hal ini mendapatkan dukungan dari Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dimana menurutnya, citra harus bisa menjadi lebih baik lagi, dikarenkan terminal bus ini, merupakan bagian dari sarana pelayanan publik.
Menurutnya, setelah dibangun dengan desain modern dan fasilitas yang baik, citra tersebut diharapkan bisa hilang.
“Kita sebagai Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, bersama Forkopimda mendukung penuh keinginan presiden mengubah citra terminal yang banyak preman dan kotor, ini untuk kenyamanan masyarakat. Kita sangat banyak memanfaatkan moda transportasi bus, karena itu harus aman dan nyaman,” kata Edy, dikutip dari kompas, Jumat (10/2).
Baca Juga : daftar nama-nama calon pengurus pssi berikut calon ketua umum pssi
Edy selaku Gubernur Sumatera Utara memaparkan bahwa, berdasarkan data Kementerian Perhubungan rata-rata jumlah penumpang di terminal Amplas pertahunnya kisaran 85.271 penumpang.
Melayani 32 trayek Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan 602 armada, Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) ada 25 trayek dengan 295 armada, 3 trayek angkutan kota (angkot) dan 2 trayek Trans Metro Deli.
Terminal Tipe A Tanjung Pinggir per tahunnya melayani 35.690 penumpang untuk 14 trayek AKAP dengan 58 armada, 20 trayek AKDP dengan 38 armada dan 17 trayek angkot.
Edy mengajak seluruh masyarakat bersama-sama menjaga kedua terminal supaya fasilitas terus bisa dinikmati.
Baca Juga : breaking news gempa bumi di jayapura 4 orang meninggal akibat gempa bumi
“Ini milik kita bersama, fasilitasnya kita yang menikmati. Saya harap kita bisa menjaga bersama fasilitas ini dan mengembangkannya untuk meningkatkan perekonomian di sekitar terminal,” katanya.
Presiden Joko Widodo mengatakan, terminal yang kotor dan banyak preman membuat masyarakat enggan menggunakan transportasi bus. Padahal transportasi massal menjadi solusi kemacetan di kota-kota besar di luar Jakarta.
“Fasilitas yang namanya terminal bus, harus yang baik, bersih, nyaman, tidak seperti terminal-terminal yang lalu lalu, kotor, banyak preman-nya. Siapa yang mau naik bus, kalau hal tadi masih terjadi,” kata Jokowi.
Baca Juga : puncak acara hari pers nasional 2023 presiden ri jokowi pers penopang utama demokratisasi indonesia
Sumber: