Perempuan Aborsi di Kabupaten Tanjab Barat Ternyata Berasal dari Sumatera Selatan

Perempuan Aborsi di Kabupaten Tanjab Barat Ternyata Berasal dari Sumatera Selatan

jektvnews.com - Tanjab Barat-  Polres Tanjab Barat ungkap dugaan praktek aborsi yang dilakukan oleh salah seorang perempuan warga asal Palembang, di salah satu hotel di pusat Kota Kualatungkal pada hari Minggu (29/1).

Akibat dari dugaan praktek aborsi ini perempuan berinisial D (22) itu dan bayinya meninggal dunia.

Dijelaskan oleh, Kapolres Tanjab Barat AKBP Padli yang menyebutkan bahwa, pihak kepolisian mendapatkan informasi dari pihak hotel yang menyebutkan bahwa ada perempuan di kamar hotel yang mengalami pendarahan.

Baca Juga : penampakan keindahan uang kertas emisi tahun 2022 jika di sinari lampu ultraviolet

“Kemudian, tim polres mendapatkan informasi korban sudah di bawah kerumah sakit daerah. Kami menemukan korban sudah meninggal dunia berdasarkan informasi pihak rumah sakit,” kata Kapolres Tanjab Barat, Senin (30/1).

“dilaksanakan pengecekan di kamar hotel tersebut, ditemukan seorang bayi dalam keadaan meninggal dunia, dalam plastik hitam,” tambahnya.

Baca Juga : harga pangan di seluruh pasar tradisional indonesia cek harga pangan disini

Dalam kasus ini, dirinya mengungkapkan bahwa, pihak kepolisian juga sudah mengamankan AP (20) dan SA (21).

Dimana AP (20) merupakan pacarnya DM sedangkan SA merupakan seorang perempuan yang diduga membantu mengaborsi kandungan DM yang sedang hamil 8 bulan.

Diketahui, kejadian tersebut bermula saat pasangan sejoli AR dan DM  asal Palembang ini, berkenalan lewat medsos online dengan SA, seorang perempuan yang mengaku sebagai bidan.

Setelah terjadi kesepakatan, ketiganya sepakat menyewa salah satu kamar hotel di Kuala Tungkal Kabupaten Tanjab Barat, mereka bertiga pun melakukan negosiasi dan menyepakati harga untuk melakukan aborsi itu.

Sementara itu, Kasi Keperawatan Rumah sakit KH Daud Arif Kuala Tungkal menjelaskan bahwa, dari informasi dari dokter jaga IGD bahwa pasien atas nama DM ketika dibawa ke IGD.

Baca Juga :aksi unjuk rasa di gedung dprd kota jambi terkait duga malpraktek di rumah sakit arafah

Posisi pasien DM telah  tidak sadar, sehingga ketika dari laporan bahwa DM pasca lahiran bukan di karenakan aborsi.

Sumber: