Sejarah Erupsi dan Letusan Gunung Kerinci

Sejarah Erupsi dan Letusan Gunung Kerinci

jektvnews.com - Gunung Kerinci merupakan salah satu dari Seven Summit Indonesia sekaligus World Heritage Site dengan kategori Tropical Rainforest Heritage of Sumatra. Gunung Kerinci dikenal juga sebagai Gunung Gadang dan merupakan gunung tertinggi di pulau Sumatera dengan ketinggian mencapai 3.805 mdpl.

 

Gunung ini terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, di Pegunungan Bukit Barisan.

 

Gunung Kerinci merupakan gunung aktif tipe stratovulcano yang masih aktif dengan luas kawah mencapai 400 x 120 meter dan berisi air berwarna hijau.

 

Berdasarkan data Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Gunung Kerinci telah mengalami beberapa kali erupsi dan letusan sejak tahun 1838.

 

Berikut sejarah erupsi dan letusan Gunung Kerinci:

 

1838: letusan di kawah pusat

 

1842: letusan di kawah pusat

 

1874: letusan di kawah pusat

 

1878: tanggal 11 Desember terjadi letusan freatik di kawah pusat

 

1887: kemungkinan terjadi letusan freatik di kawah pusat

 

1908: kemungkinan terjadi letusan freatik di kawah pusat

 

1921: bulan Mei dan Juni terjadi letusan di kawah pusat

 

1936: tanggal April, 30 Agustus terjadi letusan di kawah pusat

 

1937: tanggal 8 September terjadi letusan di kawah pusat

 

1938: antara 19 Januari dan 18 Maret terjadi letusan freatik di kawah pusat dan

terbentuk kerucut kecil di dasar kawah

 

1952: bulan Januari dan Juni terjadi letusan abu di kawah pusat

 

1960: bulan Juli terjadi letusan abu di kawah pusat

 

1963: bulan Juli terjadi letusan abu di kawah pusat

 

1964: bulan Juli terjadi letusan abu di kawah pusat

 

1967: letusan abu di kawah pusat

 

1970: terjadi letusan abu di kawah pusat

 

1999: terkadang ada letusan abu tipis di sekitar puncak

 

2002:terkadang ada letusan abu tipis di sekitar puncak

 

2007 pukul 04.40 WIB dinaikan statusnya menjadi Waspada karena tercatat letusan abu / hembusan asap berwarna hitam pekat dan tinggi 700 - 800 m dari bibir kawah dan condong ke arah timur.

 

2008 antara pukul 11:40 - 12:25 WIB terjadi 1 kali kejadian letusan berwarna putih tebal kehitaman dengan tinggi asap maksimum 500 m dari puncak Gunung Kerinci. Pada pukul 16:30 WIB, ketinggian asap letusan maksimum menurun menjadi ± 300 m dari puncak Gunung Kerinci.

 

2022, pada hari Selasa, 6 Desember 2022, pukul 08:22 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 700 m di atas puncak (± 4505 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam.

 

Dan terakhir, pada 14 Januari 2023 pukul 06.58 WIB dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 750 meter di atas puncak (lebih kurang 4.555 meter di atas permukaan laut).

 

Sebagai informasi tambahan, erupsi freatik atau hydrovolcanic explosions adalah letusan yang terjadi akibat sentuhan magma dengan air.

Sumber: