Inovasi Batik Jambi Technocraft, Mahasiswa Unja Berdayakan Masyarakat Candi Muara Jambi

Inovasi Batik Jambi Technocraft, Mahasiswa Unja Berdayakan Masyarakat Candi Muara Jambi

Muara Jambi – Selasa, (30/11) bertempat di Aula Rektorat, Tim mahasiswa Program Holistic Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Universitas Jambi, menggelar lokakarya dan workshop dengan tema GAMMA (Generasi Muda Membangun Desa), pengembangan dan pemanfaatan teknologi masa kini guna meningkatkan kreativitas masyarakat desa.

Acara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan tim PHP2D Unja, dari kelompok organisasi kemahasiswaan SMART RPI Unja, yang mengusung pemberdayaan inovasi motif batik jambi dengan pola ornamen Candi Muara Jambi menggunakan technocraft, atau inovasi teknologi membatik dengan foto digital. Melalui technocraft diharap dapat memudahkan dalam membuat motif batik yang baru tanpa perlu menggambar secara manual lagi dan tanpa merusak ornamen sumber dari motif batik itu sendiri.

Acara ini turut diisi langsung oleh pemateri dari dosen agroekoteknologi Universitas Jambi, Dede Martino, dan diikuti oleh perwakilan organisasi mahasiswa.

Dalam paparanyya, Dede Martino mengatakan melalui program pemberdayaan desa ini mahasiswa diharapkan mampu menjadi penggerak desa, sekaligus mengenalkan teknologi dan ekonomi kreatif di masyarakat desa, seperti e-commerce dan e-money.

“Selain itu dengan program dari kementrian pendidikan dan kebudayaan ini dapat mempercepat laju ekonomi kreatif dan potensi desa di Indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua tim PHP2D ini, Maryanti Ningsih mengatakan bahwa program ini sudah berlangsung sejak awal agustus 2021 lalu di desa muara jambi, dengan 15 anggota mahasiswa dari program studi pendidikan fisika universitas jambi. Selama kurang lebih 3 bulan, para mahasiswa sudah memberikan pelatihan dengan memanfaatkan potensi batik dari motif-motif di pola ornamen Candi Muara Jambi.

“Saat ini dengan produksi batik ini sudah berjalan, dengan memberdayakan ibu-ibu di desa Muara Jambi Kabupaten Muara Jambi,” paparnya.

Program ini juga merupakan salah bentuk kampus merdeka dan merdeka belajar. Diakui Ningsih melalui program ini mahasiswa juga dapat bersinergi dengan dosen, sebagai objek penelitian akademik.

“Melalui kegiatan ini kami juga ada yang sekaligus mengikuti penelitian dosen,” tandasnya.(*)

Sumber: