Fadli Zon: Polisi Sebaiknya Jujur, Siapa Eksekutor 6 Laskar FPI yang Tewas Ditembak
JAKARTA- Anggota DPR RI Fadli Zon menilai narasi pihak kepolisian kini berubah-ubah setelah adanya rekonstruksi penembakan 6 laskar Front Pembela Islam di tol Jakarta-Cikampek.
Dari narasi yang cenderung berubah-ubah itu, semakin jelas kejanggalan yang nampak. “Dari narasi yang berubah-ubah, jelas sekali kejanggalan pembunuhan 6 anggota FPI itu,” ujar Fadli Zon di twitternya, Selasa (15/12).
Fadli meminta sebaiknya kepolisian membuka semua siapa eksekutor pembunuhan itu.
“Sekarang sebaiknya dibuka siapa pelaku atau eksekutor penembakan. Jangan disembunyikan!” katanya.
Sebelumnya Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras juga menemukan sejumlah kejanggalan dari hasil rekonstruksi penembakan yang menewaskan enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI).
Kejanggalan itu ditemukan Kontras dari beberapa pernyataan pihak kepolisian yang kontradiktif dengan hasil rekonstruksi yang digelar.
“Ada beberapa kejanggalan yang kami temukan di polisi, bahwa korban-korban ini meninggal di mobil, terus dia diduga melawan juga, ada sejumlah pernyataan pernyataan kontradiktif,” kata Wakil Koordinator Kontras Rivanlee Anandar, Senin (14/12).
Kejanggalan lainnya, polisi tidak mengundang pihak korban, dalam hal ini FPI, untuk mengawal kasus tersebut.
Adanya temuan kejanggalan ini membuat Kontras semakin berharap kasus penembakan ini bisa diselesaikan oleh Komnas HAM.
Kontras berharap Komnas HAM mampu melihat kasus ini secara komprehensif.
“Dari keterangan itulah kita merasa benar menolak rekontruksi tersebut dan mengharapkan kasus ini dibuka oleh Komnas HAM,” kata Rinvalee.
Kontras sendiri mengakui mendapatkan undangan dari pihak kepolisian untuk menyaksikan rekonstruksi penembakan Laskar FPI di KM50 Tol Cikampek. Namun, Kontras menolak undangan tersebut dengan alasan independensi.(dhe/pojoksatu/fin)
Sumber: www.fajar.co.id
Sumber: