Bunyi Mesin (Goodbye)

Bunyi Mesin (Goodbye)

Mobil juga begitu. Dan mobil-mobil balap, khususnya Formula 1, bunyinya begitu menggetarkan dada dan emosi. Tentu saja ini F1 sebelum era mesin hybrid sejak 2014 lalu.

Sebagai pengingat bunyi itu, akhir pekan lalu di Abu Dhabi, di sela-sela berlangsungnya grand prix penutup musim 2020, sempat ada demonstrasi mobil lama itu. Fernando Alonso mengendarai mobil Renault R25, yang mengantarkannya jadi juara dunia untuk kali pertama pada 2005 dulu. Lima belas tahun lalu.

Mobil itu masih menggunakan mesin V10 yang melengking nyaring. Alonso menggebernya secara maksimal, mengundang perhatian total penghuni paddock F1, yang sudah lama tidak dibuat sakit telinganya.

Bahkan sang juara dunia Lewis Hamilton, di tengah-tengah wawancara, tiba-tiba terdiam fokus mendengarkan bunyi mobil Alonso yang lewat. Lalu di depan kamera Hamilton langsung bilang: "Benar-benar bunyi yang indah. Bunyi paling luar biasa."

Bunyi seperti itu, tentu tidak akan pernah kembali lagi. Formula 1 sekarang bunyinya sudah jinak. Tidak lagi menggetarkan hati. Dan dalam mempersiapkan regulasi mesin baru untuk 2025, tentu yang dipikirkan paling utama adalah relevansinya dengan regulasi di jalan. Itu berarti, makin lama makin tidak berbunyi.

Minggu pagi lalu, saat gowes, saya juga berjumpa dengan sekelompok penghobi motor Harley-Davidson. Bunyi mesinnya meraung-raung gagah. Ada yang menganggapnya mengganggu, ada yang mencintainya. Saya bukan orang motor besar, jadi reaksi saya ya normal saja. Tiap orang sukanya beda-beda.

Tapi kalau pun benci, kita mungkin tidak boleh terlalu benci. Karena bisa jadi kelak kita justru akan merindukannya. Ingat, kalau larangan mesin berbunyi itu diberlakukan semakin luas, maka mesin garang Harley-Davidson bukan hanya jadi langka. Bahkan jadi dilarang!

Sekarang saja, perusahaan Amerika itu sudah berkutat dengan positioning untuk masa depan. Sudah mulai membuat motor besar listrik, juga sepeda listrik. Lucu juga kalau ternyata 10-15 tahun lagi, Harley-Davidson justru berevolusi (revolusi?) menjadi perusahaan sepeda listrik!

Dan cucu saya kelak hanya akan bisa mendengar dongeng bunyi mesin F1 dan Harley-Davidson via rekaman video lama, atau di dalam museum!

Catatan khusus: Rencana jangka panjang negara kita apa ya? Wong kota-kotanya saja masih banyak yang bingung menerapkan transportasi massal yang tepat...(Azrul Ananda).

Sumber: