Tol Tempino-Jambi Lintasi 6 Desa 2 Kecamatan, Diperkirakan Selesai Pengadaan Tanah Februari 2021

Tol Tempino-Jambi Lintasi 6 Desa 2 Kecamatan, Diperkirakan Selesai Pengadaan Tanah Februari 2021

JAMBI - Kelanjutan progres pengadaan lahan jalan tol transumatera seksi Tempino-Jambi masuk ke tahapan Penetapan Lokasi (Penlok) oleh tim daerah Provinsi Jambi. Ini terjadi setelah dokumen pengadaan yang dibuat Kementerian PUPR melalui Balai Pekerjaan Jalan Nasional IV Jambi Dirjen Bina Marga diberikan pada Pjs Gubernur Jambi untuk ditindaklanjuti daerah, pada Kamis (6/11) di Kantor Gubernur.

PPK Pengadaan Tanah Ruas Betung-Simpang Sekayu lalu Tempino-Jambi, dan Jambi-Rengat
dari Kementerian PUPR Bayumi Oktarine mengatakan, panjang ruas jalan tol seksi Tempino - Jambi tersebut direncanakan 33,964 Kilometer (hampir 34 KM).

Ruas ini sendiri merupakan lanjutan dari jalur Betung-Simpang Sekayu hingga melaju ke Tempino-Jambi yang total panjangnya 90 KM. "Proses selanjutnya, di lokasi tersebut akan didata kesiapan tanah (lahan) untuk rencana pembangunan jalan tol. Durasi pendataan ditargetkan 3 atau 4 bulan. Pendataan penyiapan lahan ini membutuhkan waktu 3 sampai 4 bulan karena didalamnya termasuk tahapan debat dan sanggah. Setidaknya pada Februari nantinya jika lancar proses pengadaan. Jika sudah ada lahan yang telah siap untuk dibangun, maka akan dilanjutkan dengan persiapan konstruksi pada tahun 2021," sampai Bayumi.

Di seksi Tempino-Jambi yang ditetapkan dalam rencana penlok ini ada 2 Inter Change (IC) atau akses keluar masuk, rest area, ada 6 desa dan 2 kecamatan yang akan dilalui rute jalan tol. "Yakni Kecamatan Mestong ada 3 Desa yakni Sungai Ladai (6,875 km), lalu Desa Sebapo (3,3 km), dan Muaro Sebapo (7,775 km). Sedangkan kecamatan yang kedua yakni Jambi Luar Kota (Jaluko) ada pada Desa Sungai Bertam (8,035 km), Pematang Gajah (3 Km), dan Pijoan (4,979 km)," ujar Bayumi.

Proses selanjutnya, kata Bayumi, sudah diserahkan ke Pemprov Jambi untuk dibentuk tim persiapan pengadaan tanah. Sementara untuk satu seksi tol Jambi-Rengat yang sudah selesai Penloknya pada November ini akan dilanjutkan pada proses pengukuran tanah oleh Badan Pertanahan Nasional, yang nantinya akan dikaji nilai tanahnya oleh Kantor Jasa Penilai Publik. "Nanti akan dilihat mana lahan yang sudah klir, bukan tidak mungkin akan dilakukan pengerjaan fisik secara bersamaan, atau juga mana yang siap terlebih dahulu lahannya," sampainya.

Sementara asisten Sekda Provinsi Jambi Bidang Pemerintahan dan Kesra (Asisten 1) Apani Saharudin menyampaikan, ada tim pendataan untuk mendata kesiapan lahan, tim itu merupakan tim baru (sebelumnya ada tim setelah penlok rencana rute jalan tol Jambi – Rengat (Provinsi Riau).

Rencana rute jalan tol Tempino – Kota Jambi ini sepanjang 33,964 Km nantinya akan dihubungkan dengan rute jalan tol Kota Jambi – Rengat sepanjang 116 Km.
Sementara Penjabat sementara (Pjs) Gubernur Jambi, Restuardy Daud,M.Sc menyambut baik adanya penentuan lokasi untuk rute jalan tol dalam bentuk dokumen penlok. "Tim Pendataan untuk kesiapan lahan akan segera dibentuk
Berharap pembebasan lahan segera bisa dilakukan dan berjalan dengan lancar
berharap jalan tol tersebut selesai pada tahun 2022," ujar Ardy Daud dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu pakar ekonomi Universitas Jambi Prof. Dr. H.Haryadi, SE,MMS mengatakan, proses pengadaan lahan jalan tol yang melintasi Jambi ini yang jelas akan berdampak positif bagi berbagai sektor. Seperti untuk lahan pertanian akan gampang mengirimkan hasil produksi, menghemat biaya antar ke daerah tujuan penjuanan hingga nilai tanah masyarakat akan naik. Lalu juga untuk masyarakat umum yang melakukan perjalanan ke daerah lain akan memperpendek jarak tempuh dengan adanya tol. "Karena manfaat jalan bagus, jika tak lewat tak akan naik tanah, yang diuntungkan nilai aset dan peluang usaha makin lebar, dan daerah sekitar perlintasan bisa berubah menjadi sentra produksi barang khas daerahnya," tuturnya.

Disamping itu, terkait mulai naiknya harga tanah disekitar lokasi tol, Haryadi menyebut ini sesuatu yang wajar. Namun pemilik lahan disekitar tol harus pandai. "Maksudnya, jangan hanya sesaat saja manfaat yang diperoleh. Masyarakat seharusnya jual tanah ukuran besar untuk kemudian diinvestasikan uang nua menjadi modal usaha, jangan habis tak karuan," ingatnya.

Sedangkan untuk fenomena, mulai banyak investor berminat di tanah sekitar tol, ia berpandangan itu merupakan kejelian pengusaha menangkap peluang. Karena tingginya bilai ekonomis jalan ini. "Memang dalam bisnis seperti itu, kita tak boleh menghambat juga karena bisa saja akan tumbuh pusat perekonomian baru, seiring dengan pusat perekonomian yang dibuat pemerintah seperti pelabuhan ujung jabung atau kawasan ekonomi lainnya, yang jelas Pemprov harus konsisten dengan tujuan jangka panjangnya," pungkasnya. (aba)

Sumber: