Dewi Tanjung Sebut Pelaku Penusuk Syekh Ali Jaber Kadrun Radikal, Sembari Pasang Foto Editan

Dewi Tanjung Sebut Pelaku Penusuk Syekh Ali Jaber Kadrun Radikal, Sembari Pasang Foto Editan

JEKTV.CO.ID- Terkait penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung, Kader PDI-Perjuangan, Dewi Tanjung, ikut bersuara di akun twitternya. Dia menuding kelompok tertentu sebagai dalang dari pelaku penusukan itu.

Melalui akun twitternya @DTanjung15, dia mengunggah foto pelaku penusukan Ali Jaber sedang memegang bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid yang identik dengan ormas HTI.

Melalui keterangan foto itu, Dewi Tanjung menuding bahwa pelaku penikaman termasuk dalam kelompok tertentu yang dia sebut sebagai Kadrun, alias Kadal Gurun.

“Jejak digital memang menyakitkan. Ternyata Oh ternyata yang menusuk Syekh Ali Jaber justru Kadrun Radikal. Apa tanggapan Petinggi Kadrun tentang hal ini?” ujar Dewi Tanjung dikutip dari twitternya, Selasa (15/9).

Namun nampaknya foto yang diposting Dewi Tanjung diduga hoaks alias tidak benar. Foto itu merupakan hasil editan. Foto tersebut diambil dari akin facebook pelaku yang kemudian diedit memegang bendera tauhid atau bendera HTI.

Unggahan Dewi Tanjung mendapat tanggapan beragam. Dia diserang netizen sebab dianggap menyebar hoaks.

Alih-alih menghapus cuitannya, Dewi Tanjung justru balik menyindir netizen.

“Anjay Kadrun- ngamuk-ngamuk sama karna nyai kirim foto si pelaku penusuk syehk Ali Jaber.. Kadrun mulai PANIIKK liat foto itu. Ini yg namanya sekali Gebuk Ular kadrun keluar semua,” tulisnya.

Sebelumnya, Ali Jaber meminta semua pihak agar tidak saling mengaitkan dirinya atau pelaku penyerangan dengan kelompok tertentu, atau bahkan masuk ke wilayah politik.

Peristiwa penusukan itu, bagi Ali Jaber sudah merupakan takdirnya dari Allah. Dia meminta ummat agar menjaga persatuan dan kesatuan dan tidak muda terprovokasi.

“Saya pesan kepada umat dan netizen jangan terpancing jangan terprovokasi dengan adanya musibah ini. Jangan disalah artikan, jangan salah isu apalagi dikaitkan dengan kepentingan politik atau kepentingan apa saja saya tidak mau itu,” ujar Ali Jaber.

“Kejadian ini bagi saya adalah pengalaman baru yang luar biasa, 12 tahun saya berada di Indonesia berdakwah selalu berusaha mementingkan umat dengan kedamaian dan akhlak mulia dan jauh dari adu domba dari fitnah,” jelas Ulama asal Madinah ini. (FIN)

Sumber: