Pemandu Wisata Kerinci Expedition Minta Wisata di Kawasan TNKS Segera Dibuka Kembali
KERINCI - Kerinci merupakan branding wisata Provinsi Jambi, dimana destinasi wisata alam favorit yang setiap tahunnya banyak dikunjungi adalah Gunung Kerinci dan Danau Gunung tujuh yang berada didalaman kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.
Sejak ditutup pada tanggal 17 maret 2020 lalu, hingga saat ini masih dilakukan penutupan. Sejak itu, ada 114 orang lebih pemandu dan porter yang kehilangan pekerjaan.
Rangga, pemandu wisata dari Kerinci Expedition, mengatakan bahwa hingga hari ini pihaknya belum mendengar kepastian kapan akan dibuka kembali jalur pendakian dari Taman Nasional Kerinci Seblat.
Menurut pemantauan dilapangan oleh teman-teman pemandu, ada beberapa instansi yang beberapa kali melakukan survey dengan alasan memantau kesiapan pembukaan kembali objek wisata Gunung Tujuh dan mendapat izin dari pihak Taman Nasional Kerinci Seblat . "Namun hingga hari ini, belum kita dengar hasil dari survey tersebut," ungkapnya.
Jika melihat didaerah lain sambung Rangga, beberapa Gunung yang berada ditaman nasional sudah kembali dibuka, seperti Gunung Rinjani, Gunung Binaiya, Gunung Tambora dan Gunung Gede Pangrango sudah dapat melakukan pendakian 2 hari 1 malam. "di Sumatra Barat beberapa gunung juga sudah kembali dibuka Gunung Talang, Gunung Marapi Dan Gunung Singgalang," jelasnya.
Menurutnya, Destinasi wisata alam yang berada dikawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, adalah destinasi utama yang di andalkan oleh sebagian besar pemandu yang menjual jasa. Tentunya, dengan dibukanya kembali artinya menghidupkan kembali pekerjaan teman-teman pemandu dan porter. "Bukan itu saja tentu akan berdampak ke Hotel, Homestay, penyedia jasa transportasi dengan berkunjungnya kembali wisatawan ke Kerinci," tegasnya.
Tentu saja, pembukaan destinasi wisata alam harus mengikuti protokol covid-19 pembukaan terbatas, membatasi jumlah kunjungan, repid test, mengunakan masker dan standar lainya. "Soal protokol covid-19 untuk berwisata sudah jauh hari dikeluarkan oleh Kementerian terkait dan beberapa pihak lainya," ucapnya.
Jika Taman Nasional Kerinci Seblat masih ragu dengan kesiapan pengelolaan destinasi objek wisatanya di masa pandemi ini, paling tidak Taman Nasional Kerinci Seblat juga dapat memberikan penjelasan kepada pemandu dan publik, serta memperpanjang kembali penutupan dengan memberi kejelasan hingga tahun berapa akan dibuka kembali.
Ditambahkannya, bahwa hampir Tujuh bulan sudah sejak penutupan seluruh destinasi wisata alam yang berada dikawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Sejak itu pula, para pemandu belum mendengar kabar apapun dari Taman Nasonal Kerinci Seblat. "kami tau saat ini diwajibkan mengunakan masker bukan berarti dilarang untuk berbicara.
Akankah ada kabar baik dari Taman Nasional Kerinci Seblat ? atau kita habiskan tahun ini untuk melihat betapa suramnya pengelolaan destinasi wisata di Taman Nasional Kerinci Seblat," tegasnya.(adi)
Sumber: