Epson Rilis Aplikasi Pencegah Tinta Palsu

Epson Rilis Aplikasi Pencegah Tinta Palsu

jpnn.com, JAKARTA - Menjaga mutu layanan dengan hasil print yang berkualitas agar pelanggan dan dealer selalu percaya, mendorong Epson Indonesia berinovasi dengan meluncurkan aplikasi pemindai tinta asli.

Aplikasi tersebut diberi nama 'Epson Genuine' yang dapat diunduh di playstore/appstore. Setelah mengunduh aplikasi pelanggan dapat memindai QR Code hologram yang didesain khusus yang terdapat pada pembungkus tinta. Bila tinta terbukti asli, pelanggan dapat mencetak ribuan lembar tanpa khawatir dengan mutu dan kualitas tinta Epson.

"Epson Indonesia sadar bahwa kepercayaan pelanggan harus dijaga. Untuk itu kami menghadirkan aplikasi Epson Genuine ini untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan dalam membeli produk Epson khususnya tinta," kata Managing Director Epson Indonesia, Ishii Hidemasa, di Jakarta, Kamis (25/7).

Selain meluncurkan aplikasi pemindai tinta asli, Epson telah meluncurkan jajaran baru printer EcoTank yang menawarkan salah satu dari printer dengan total biaya kepemilikan paling rendah di pasar.

Dikenal sebelumnya sebagai printer Sistem Ink Tank L dan M-series, printer EcoTank hadir dengan desain baru yang disederhanakan dengan tangki tinta terintegrasi, dalam ukuran yang lebih ringkas dan dengan botol tinta bebas tumpah yang inovatif.

Dengan lini baru tersebut, Epson telah membawa desain tangki tinta terintegrasi ke printer tangki tinta entry-level untuk UKM dan perkantoran skala kecil.

Epson juga telah memperluas jajaran printer M series-nya, yang sekarang dikenal sebagai printer Monokrom seri Ecotank yaitu printer EcoTank M3170, hadir dengan fungsi pencetakan, pindai, salin dan faksimile, dan dilengkapi dengan pengumpan dokumen otomatis (ADF), serta konektivitas Ethernet. 

Printer Monokrom EcoTank menawarkan salah satu dari total biaya kepemilikan terendah, menyaingi printer laser dalam hal total biaya kepemilikan dan konsumsi energi karena di Indonesia printer memiliki 27 kali lebih rendah konsumsi daya, dan memberikan 23 kali lebih rendah dengan biaya kepemilikan keseluruhan dibandingkan printer laser di Indonesia. 

Sumber: