IHSG Diprediksi Menguat di Awal Desember, Ditopang Stabilitas Inflasi

IHSG Diprediksi Menguat di Awal Desember, Ditopang Stabilitas Inflasi

IHSG Diprediksi Menguat di Awal Desember, Ditopang Stabilitas Inflasi--

JEKTVNEWS.COM - Memasuki awal bulan Desember 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan mengalami penguatan pada perdagangan Senin (2/12). Hal ini disampaikan oleh CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, yang melihat sinyal positif dari pergerakan jangka panjang IHSG meskipun tekanan sempat terjadi beberapa waktu terakhir. Menurut William, stabilitas ekonomi yang tercermin dari rilis data inflasi diperkirakan menjadi faktor utama pendorong penguatan IHSG. "Rilis data inflasi yang stabil menunjukkan kestabilan perekonomian Indonesia, sehingga bisa menjadi pemicu kenaikan IHSG. Pada perdagangan hari ini, IHSG berpotensi mengalami penguatan," ungkap William dalam riset hariannya.

BACA JUGA:Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Tembus Rp242,5 Triliun pada Kuartal III 2024

Lebih lanjut, ia memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang support di level 7.102 hingga resistance di 7.227. Beberapa saham yang direkomendasikan untuk diperhatikan oleh para investor mencakup UNVR, INDF, ICBP, ASII, ASRI, PWON, SMRA, KLBF, dan BBRI. Saham-saham tersebut dinilai memiliki potensi menguat seiring pergerakan IHSG yang cenderung positif. Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, juga memprediksi IHSG akan mengalami rebound apabila mampu bertahan di atas level kunci 7.100. "Dari indikator teknikal, MACD masih menunjukkan kondisi netral. Namun, jika IHSG berhasil bertahan di atas 7.100, peluang rebound cukup besar," jelas Ivan.

Ivan memperkirakan rentang pergerakan IHSG akan berada di level support 7.189, 7.115, dan 7.061. Adapun level resistance diperkirakan berada di angka 7.370, 7.451, dan 7.558. Prediksi ini menunjukkan bahwa IHSG memiliki ruang untuk bergerak naik dalam waktu dekat, terutama jika sentimen positif dari rilis inflasi dapat dimanfaatkan secara optimal. Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan Jumat (29/11) lalu, IHSG berada di level 7.114, mengalami pelemahan sebesar 85,89 poin atau turun 1,19 persen dari hari sebelumnya. Data dari RTI Infokom menunjukkan bahwa investor melakukan transaksi senilai Rp13,66 triliun dengan volume perdagangan mencapai 27,66 miliar saham.

BACA JUGA:Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Nataru 2024/2025 Sebagai Upaya Meringankan Beban Masyarakat

Meskipun penutupan pekan lalu menunjukkan pelemahan, optimisme terhadap penguatan IHSG di awal bulan ini cukup tinggi. Stabilitas data inflasi diharapkan mampu memberikan dorongan positif bagi indeks saham di tengah berbagai dinamika pasar. Investor disarankan untuk mencermati saham-saham unggulan yang berpotensi memberikan keuntungan signifikan dalam situasi pasar yang bergerak menuju tren positif.

Sumber: