Penurunan Kemiskinan Berjalan Lambat, Hairan-Amin Bertekad Percepat Pengurangan Angka Kemiskinan
Penurunan Kemiskinan Berjalan Lambat, Hairan-Amin Bertekad Percepat Pengurangan Angka Kemiskinan-Ist/ Jektvnews -
JEKTVNEWS.COM - Tingkat kemiskinan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), mengalami penurunan yang sangat lambat selama periode 2022 hingga 2023.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tanjab Barat, angka kemiskinan hanya turun sebesar 0,21%, dari 10% pada tahun 2022 menjadi 9,79% pada tahun 2023.
Fakta ini menunjukkan bahwa penanganan kemiskinan belum menjadi prioritas utama, terutama di daerah seperti Kuala Betara yang selama lima tahun terakhir seperti lumpuh, dengan rumah tak layak huni dan kemiskinan yang tidak tertangani dengan baik.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 03, Hairan-Amin, menyoroti lambatnya penurunan kemiskinan ini sebagai tanda ketidakjelian pemerintahan saat ini di bawah kepemimpinan Anwar Sadat dalam memanfaatkan potensi ekonomi yang ada.
Hairan bertekad untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dengan strategi yang lebih komprehensif dan tepat sasaran.
BACA JUGA:Taklimat Awal Audit Kinerja Itwasda Polda Jambi Tahap II Tahun 2024
Salah satu program unggulan yang akan dilaksanakan oleh Hairan-Amin adalah melibatkan kelompok milenial dan Gen Z dalam sektor pertanian yang lebih kompetitif, terutama dalam bidang hortikultura.
Saat ini, sektor hortikultura di Tanjab Barat baru menyumbang 3,07%, sebuah angka yang sangat rendah dan dinilai sebagai peluang besar yang terabaikan oleh pemerintahan saat ini.
“Angka sekecil ini menunjukkan bahwa potensi ekonomi besar di sektor hortikultura belum tergarap dengan baik. Kami melihat ini sebagai kunci dalam memerangi kemiskinan,” jelas Amin, Sabtu (19/10/24).
Menghadapi bonus demografi yang diproyeksikan terjadi pada tahun 2025 hingga 2045, di mana kelompok usia 14 hingga 64 tahun akan menjadi mayoritas, pasangan Hairan-Amin merancang sebuah gerakan yang melibatkan kelompok usia produktif ini dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Program tersebut diberi nama GUREDES (reGU penggeRak Ekonomi DESa), yang akan membekali Gen Z dengan keterampilan di bidang pertanian dan sektor kompetitif lainnya.
BACA JUGA:Satu Hati Raih Prestasi, Sinsen Ajak Siswa dan Guru SMK Berkompetisi di Dunia Otomotif
Amin meyakini bahwa dengan memberdayakan kelompok milenial dan Gen Z sebagai pelaku ekonomi produktif di desa, angka kemiskinan dapat ditekan lebih cepat dan signifikan.
"Kami ingin mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan yang relevan agar mereka bisa berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor pertanian yang memiliki potensi besar namun selama ini diabaikan," tambahnya.
Sumber: