Presiden Bersama Menteri Tinjau Pengendalian Banjir di Kawasan Kampung Nelayan Tambak Lorok Semarang, Jawa

Presiden Bersama Menteri Tinjau Pengendalian Banjir di Kawasan Kampung Nelayan Tambak Lorok Semarang, Jawa

Presiden Bersama Menteri Tinjau Pengendalian Banjir di Kawasan Kampung Nelayan Tambak Lorok Semarang, Jawa Tengah-Ist/ Jektvnews -

JEKTVNEWS.COM - Setelah melaksanakan ibadah Salat Idul Adha, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan pengendalian banjir dan rob tahap II dan Penataan Kawasan Kampung Nelayan Tambak Lorok di Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/6).

“Panjang untuk tanggul robnya ini sepanjang 3,6 km. Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal bisa menahan rob yang terjadi. Saat ini baru dibangun, nanti kalau sudah rampung di bulan Agustus ini baru terlihat efektivitasnya,” kata Presiden Jokowi.

“Kita lihat kalau sudah selesai efektivitas tanggulnya seperti apa. Nanti kalau memang baik, penataan kampung nelayan juga baik, akan kita jadikan duplikasi di daerah lain. Jadi paling tidak ada contohnya dulu,” tambah Presiden Jokowi.

“Untuk kawasan seluas 56 Ha ini, kita lakukan penataan kawasan serta pengendalian banjir dan rob. Kita bangun tanggulnya sepanjang 3,6 km dan saat ini sudah tertutup semua sehingga tidak akan ada lagi banjir dan rob yang masuk di kawasan Tambak Lorok ini,” kata Menteri Basuki. 

Dalam sistem pengendalian banjir ini juga terdapat 2 kolam retensi/ tampungan yang memiliki luas 12,02 Ha dan 8,57 Ha. Masing-masing kolam retensi juga dilengkapi pompa berkapasitas 3 x 500 liter per detik.

“Seluruh progresnya sudah mencapai 85%. Nanti akan selesai semua pada Agustus 2024. Pembebasan lahannya dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang, dan pembangunan oleh Kementerian PUPR, jadi ada kolaborasi,” kata Menteri Basuki. 

BACA JUGA:Bersama Masyarakat PKDP, Bupati Batanghari Bagikan Hewan Qurban

Menteri Basuki yakin pengendalian banjir dan rob di Kawasan Tambak Lorok Tahap II ini akan efektif dalam mengendalikan banjir dan rob yang ada di Semarang.

“Saya kira ini akan jadi percontohan seperti yang disampaikan Presiden Jokowi. Karena daerah di sepanjang Pantura ini perlu pananganan karena juga mengalami penurunan tanah (land subsidence), jadi tidak hanya Jakarta, tapi juga Tegal, Pekalongan, Demak, termasuk Semarang,” tutup Menteri Basuki. 

BACA JUGA:Pecahan Uang Palsu Dalam Bentuk 100 Ribu Mulai Beredar di Jakarta

Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi juga didampingi PJ Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dan Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti.

Sumber: