UPT PPA Tanjab Barat Catat 14 Kasus Kekerasan Yang Ditangani

UPT PPA Tanjab Barat Catat 14 Kasus Kekerasan Yang Ditangani

UPT PPA-YST-

TANJAB BARAT, JEKTVNEWS.COM - Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terus terjadi, bahkan kerap terjadi setiap tahunnya. Dari data UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Tanjung Jabung Barat setidaknya terdapat 14 kasus kekerasan perempuan dan anak dengan jumlah korban sebanyak 18 orang.BACA JUGA:PDI-Perjuangan Mulai Buka Penjaringan Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Jambi

Setiap tahunnya kasus kekerasan perempuan dan anak kerap terjadi, bahkan justru meningkat setiap tahunnya. Namun terkhusus kekerasan anak, pengawasan para orang tua terhadap anak mereka harus diperketat, baik dari segi pergaulan maupun media sosial dan handphone. Sebab ini juga sebagai upaya pencegahan kekerasan terhadap anak, karena setiap tahunnya kekerasan terhadap anak selalu terjadi. 

Dalam kesempatan ini Kepala UPT PPA Tanjab Barat Hardiyanti mengatakan, jika selain tupoksi peran dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau melalui UPT PPA Tanjung Jabung Barat, peran orang tua juga perlu diawasi, sebab diera teknologi canggih seperti saat ini tipu daya pelaku kekerasan terhadap anak dapat terjadi. 

Seperti halnya saat ini saja UPTD PPA Tanjab Barat menangani atau mendampingi kasus kekerasan anak yakni kasus seksual, dan mayoritas terjadi terhadap anak perempuan. Sebab pendampingan psikologis anak yang menjadi korban pelecehan seksual harus didampingi secara khusus dan butuh proses sebab korban kerap trauma akibat kejadian tersebut.

BACA JUGA:KPU Telah Buka Pendaftaran Anggota PPK

Selain itu, diakui Yanti, faktor media sosial dan handphone menjadi pemicu terjadi kekerasan terhadap anak seperti kekerasan seksual, sebab dari 14 kasus perempuan dan anak yang terjadi hingga April ini, setidaknya terdapat 8 kasus kekerasan anak dan rata-rata pelecehan seksual yang terjadi.

Selain itu semua leading sektor juga turut berperan dalam hal pencegahan kekerasan perempuan dan anak, dan bukan hanya UPTD yang ia pimpin saja. Dengan harapan tidak ditemukan kekerasan perempuan dan anak setiap tahunnya.

Bahkan dalam kurun waktu beberapa hari terakhir ini, juga terdapat kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Kepala Madrasa Aliyah Darussalam di Kecamatan Seberang Kota, dengan korban sementara siswi sebanyak 5 korban.

BACA JUGA:Dapatkan Angsuran Ringan dan Voucher Diskon Saat Pembelian Honda Genio

Dengan demikian Yanti berharap peran orang tua untuk mengawasi anaknya ketika di luar rumah, sebab mayoritas kekerasan terhadap anak kerap terjadi dari pihak luar atau teman bermain seusia mereka. Terkhusus untuk menjaga anak perempuan sebab jangan sampai terjadi kekerasan seksual terhadap anak. Pasalnya hingga bulan April ini mayoritas kekerasan seksual dominan terjadi pada anak perempuan dibawah umur.

 

Sumber: