GMJB Berhasil Membudidayakan 300 Lebih Jenis Anggrek

GMJB Berhasil Membudidayakan 300 Lebih Jenis Anggrek

Muaro Jambi - Rumah Bayang Komunitas Jambi Bersakat merupakan tempat penangkaran anggrek yang telah berhasil membudidayakan lebih dari 300 jenis anggrek di atas lahan 3,5 Ha. Rumah Bayang Anggrek Alam dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat dengan dukungan para pencinta tanaman anggrek dan PT Pertamina Field Jambi.

Sakat dalam bahasa Melayu artinya anggrek. Sehingga, taman yang dibuat oleh Gerakan Muaro Jambi Bersakat (GMJB) itu diberi nama Taman Sakat Lebung Panjang. Anggrek yang ada di taman ini berasal dari penyelamatan di hutan Pematang Damar, yang mengalami kebakaran hebat tahun 2015 lalu.

Plt. Kadis Pariwisata Provinsi Jambi, Sri Purnama Syam menyatakan bahwa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi mencoba menggali dan memanfaatkan hasil kearifan lokal untuk dikelola sebagai objek wisata yang bermanfaat untuk masyarakat.

“Untuk Muaro Jambi, ada desa di kawasan sekitar Percandian Muaro Jambi yang memiliki kekuatan kearifan lokal masing-masing sebagai aset kabupaten dan Pemerintah Provinsi yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi maupun untuk pengembangan pariwisata,” jelasnya.

Dinas Pariwisata Provinsi Jambi juga menggandeng dan memberdayakan masyarakat agar Candi Muaro Jambi diakui sebagai warisan budaya dunia yang didaftarkan di UNESCO, dimana salah satu kuncinya adalah keikutsertaan komunitas dan masyarakat, serta pemberdayaan masyarakat.

Ketua Komunitas Budidaya Anggrek Alam Jambi Bersakat, Adi Ismanto menyampaikan bahwa taman budidaya anggrek ini mulai dibuka tahun 2017, untuk tujuan pelestarian anggrek alam dan eduwisata minat khusus.

Komunitas Jambi Bersakat, menurut Adi, memiliki dua program, yaitu pertama Gerakan 1001 Anggrek Macan. Untuk itu, pengunjung yang datang diminta untuk menanam atau mendonasikan anggrek.

Sumber: