Sub Pekan Imunisasi Nasional Melindungi 8,7 Juta Anak Indonesia dari Polio

Sub Pekan Imunisasi Nasional Melindungi 8,7 Juta Anak Indonesia dari Polio

Sub Pekan Imunisasi Nasional Melindungi 8,7 Juta Anak Indonesia dari Polio-Kemenkes-

Sejak 2014, Indonesia telah bebas polio dan mempertahankan status tersebut, bahkan di tengah respons COVID-19.

Namun, tantangan tetap ada karena rendahnya cakupan imunisasi rutin dan kondisi sanitasi yang tidak memadai di daerah-daerah tertentu.

“Pencapaian ini adalah tonggak penting dalam perjuangan melawan polio. Kami mengapresiasi upaya yang tak kenal lelah dari pemerintah, tenaga kesehatan di garis depan, organisasi masyarakat sipil, komunitas bisnis, influencer, generasi muda, media, dan semua pihak yang telah mendedikasikan waktu mereka untuk keberhasilan upaya imunisasi ini,” ujar Maniza Zaman selaku perwakilan UNICEF Indonesia.

“Hal ini menggarisbawahi kekuatan kolaborasi dalam melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah dan merupakan bukti komitmen kita bersama untuk memastikan masa depan tanpa polio di Indonesia," lanjutnya.

BACA JUGA:Disaksikan Gubernur Jambi Al Haris, Sungai Penuh dan Kerinci Tandatangani MoU TPA dan SPAM Regional

“Dalam perjuangan melawan polio, keamanan dan kemanjuran vaksin polio telah terbukti secara konsisten, memberikan pertahanan penting terhadap penyakit yang tidak perlu–tidak boleh–bertahan lama. Khususnya, inisiatif global telah menghasilkan kemajuan yang signifikan dalam memperkenalkan alat-alat inovatif untuk meningkatkan pelaksanaan kampanye imunisasi yang cepat dan berkualitas tinggi, memastikan cakupan imunisasi yang luas selama wabah,” kata Dr N. Paranietharan selaku perwakilan WHO untuk Indonesia.

Dr Paranietharan juga menekankan pentingnya memprioritaskan imunisasi rutin untuk melindungi kesehatan anak-anak terhadap polio dan juga berbagai penyakit lain yang dapat dicegah dengan imunisasi. Hal ini sejalan dengan Agenda Imunisasi global 2030.

BACA JUGA:Satgas Yonif 742/SWY Gagalkan Penyelundupan 6 Karung Beras di Perbatasan RI-RDTL

“Setiap anak, di mana pun, harus memiliki akses penuh terhadap kehidupan,” ujarnya.

Sumber: