Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang di Jambi: Solusi Energi Ramah Lingkungan?

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang di Jambi: Solusi Energi Ramah Lingkungan?

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang di Jambi-ist-

JAMBI, JEKTVNEWS.COM - Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang (PLTU MT) di JAMBI merupakan proyek nasional yang menjadi bagian dari program pemenuhan Listrik 35.000 Megawatt (MW) yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. 

PLTU ini memanfaatkan batubara dari tambang batubara yang berlokasi di sekitar Jambi sebagai bahan bakarnya.

Keuntungan PLTU MT:

Sumber energi yang berlimpah: Indonesia memiliki cadangan batubara yang cukup besar, sehingga PLTU MT dapat menjadi sumber energi yang berkelanjutan.

BACA JUGA:Puasa Pertama di Bulan Ramadan 1445 H, Muhammadiyah Ajak Muslim Bijak Bermedia Sosial

Harga listrik yang relatif murah: Dibandingkan dengan sumber energi lain, PLTU MT menghasilkan listrik dengan harga yang relatif murah.

Membuka lapangan pekerjaan: Pembangunan dan operasi PLTU MT dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

Kekurangan PLTU MT:

Pencemaran lingkungan: PLTU MT menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polutan udara lainnya yang dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat.

Penggunaan air yang besar: PLTU MT membutuhkan air yang banyak untuk proses pendinginan, sehingga dapat berakibat pada kekurangan air bagi masyarakat sekitar.

Resiko bencana alam: PLTU MT yang berlokasi di daerah pertambangan batubara beresiko terkena bencana alam seperti banjir dan longsor.

Proyek PLTU MT di Jambi:

BACA JUGA:Jelang Ramadan, Pemerintah Sungai Penuh Pantau Banjir dan Serahkan Bantuan Pangan

Saat ini, terdapat dua proyek PLTU MT di Jambi, yaitu:

PLTU MT Jambi-1: PLTU ini memiliki kapasitas 2x300 MW dan ditargetkan beroperasi pada tahun 2024.

PLTU MT Jambi-2: PLTU ini memiliki kapasitas 2x600 MW dan ditargetkan beroperasi pada tahun 2026.

Pemerintah mengklaim bahwa PLTU MT di Jambi akan dilengkapi dengan teknologi ramah lingkungan  seperti electrostatic precipitator (ESP) dan flue gas desulfurization (FGD) untuk mengurangi emisi gas buang. 

Namun, beberapa pihak masih meragukan  efektivitas teknologi tersebut dan tetap mengkhawatirkan dampak lingkungan dari PLTU MT.

Sumber: