BMKG Ungkap Penyebab Gempa di Pangandaran dan Himbauan untuk Tetap Waspada
BMKG Ungkap Penyebab Gempa di Pangandaran dan Himbauan untuk Tetap Waspada--
JEKTVNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait gempa bumi yang mengguncang wilayah Pangandaran, Jawa Barat hari ini. Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa tersebut dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang masuk di bawah lempeng Eurasia. "Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia," ujar Daryono dalam keterangan resmi, Minggu, 31 Desember 2023.
BACA JUGA:Kompak Team KPU Muaro Jambi Menggunakan Batik Kejora Karya Warga Binaan Lpp Jambi
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 5,0 dan memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Episenter gempa terletak di laut, sekitar 90 kilometer arah Barat Daya Pangandaran, Jawa Barat, dengan kedalaman 50 kilometer. Gempa ini dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI di Garut dan Pangalengan, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seperti truk berlalu. Kota Banjar, Cianjur, dan Tasikmalaya juga merasakan gempa dengan skala intensitas II MMI, di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
BACA JUGA:Jelang Tahun Baru 2024, Garda Depan KAI Dijamin Bebas Narkoba
Meskipun memiliki kekuatan yang cukup, BMKG menyatakan bahwa gempa ini tidak berpotensi menyebabkan tsunami. Hingga pukul 12.20 WIB, belum terdapat aktivitas gempa susulan yang signifikan. Daryono memberikan himbauan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, masyarakat diingatkan untuk melakukan pemeriksaan pada bangunan tempat tinggal mereka, memastikan kekuatan struktur bangunan, dan menghindari kembali ke dalam rumah jika terdapat kerusakan yang membahayakan kestabilan.
BACA JUGA:KAI Tambah 32 Perjalanan dan Perpanjang Waktu Operasional LRT Jabodebek
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," ujarnya. Gempa yang terjadi menjadi momentum bagi BMKG untuk terus mengedukasi masyarakat tentang perilaku yang aman saat terjadi gempa bumi. Peningkatan kewaspadaan dan pemahaman masyarakat diharapkan dapat mengurangi potensi kerugian akibat gempa di masa mendatang.
Sumber: