Shigella! Jenis Bakteri yang Menyerang Usus Besar, Terutama Diare
Ilustrasi bakteri shigella-Freepik-
JEKTVNEWS.COM - Bakteri Shigella adalah organisme patogenik yang menyebabkan penyakit pada manusia yang dikenal sebagai shigellosis.
Bakteri ini termasuk dalam keluarga Enterobacteriaceae dan merupakan penyebab utama diare bakteri pada manusia. Shigella menyebar melalui feses individu yang terinfeksi dan dapat ditularkan melalui kontak langsung atau konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi.
BACA JUGA:Manfaat Belajar Pendidikan Secara Virtual, 8 Keuntungannya
Shigella menyerang usus besar dan menyebabkan gejala seperti diare berdarah, demam, mual, muntah, dan kram perut.
Patogenesis Shigella terkait erat dengan kemampuannya untuk menembus epitel usus, menginduksi reaksi inflamasi, dan menghasilkan toksin.
Bakteri ini menggunakan berbagai mekanisme untuk bertahan hidup di lingkungan asam lambung dan menyebar ke usus besar, di mana mereka menyebabkan kerusakan jaringan dan peradangan.
Diagnosis shigellosis didasarkan pada isolasi bakteri dari sampel tinja pasien dan pemeriksaan laboratorium untuk mengidentifikasi spesiesnya.
BACA JUGA:8 Cara Mengamankan Data Pribadi di Dunia Digital
Pengobatan shigellosis melibatkan pemberian antibiotik yang sesuai berdasarkan uji kepekaan. Namun, resistensi antibiotik semakin meningkat, sehingga penting untuk menggunakan antibiotik secara bijaksana.
Pencegahan shigellosis melibatkan praktik higienis yang baik, seperti mencuci tangan dengan sabun, memasak makanan dengan benar, dan menghindari konsumsi air yang terkontaminasi.
Vaksin juga tersedia untuk beberapa spesies Shigella, namun belum secara luas digunakan.
Dalam rangka mengatasi shigellosis, penting untuk meningkatkan kesadaran akan praktik higienis yang baik, mengembangkan strategi pengendalian infeksi yang efektif, dan melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami resistensi antibiotik dan mengembangkan vaksin yang lebih efektif.
BACA JUGA:Pastikan Penyaluran Bantuan Pangan Beras Tepat Sasaran
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat mengurangi beban penyakit yang disebabkan oleh bakteri Shigella.
Sumber: