Polda Jambi Selidiki Obat PCC, Masuk Kategori Obat Keras
Bandar Sasar Anak-anak
JAMBI - Peredaran obat (Paracetamol Cafein Corisoprodol) PCC yang menyebabkan puluhan remaja di Kendari harus menjawali perawatai di rumah sakit, bahkan dua di antaranya meninggal dunia, keberadaannya masih diselidiki di Jambi.
Kepastian ini ditegaskan oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Jambi Kombes Pol Ade Sapari saat dikonfirmasi koran ini, kemarin.
‘’Untuk mengantisipasi hal tersebut, kita sudah melakukan penyelidikan di Jambi,’’ ujarnya kemarin (14/9).
Namun demikian, sebutnya, sejauh ini belum bisa dipastikan apakah obat ini sudah ada di Jambi atau tidak.
‘‘Iya. Kita masih melakukan penyelidikan. Anggota sekarang sudah di lapangan,’‘ ujarnya.
Kata dia, obat ini seperti tramadol. Efeknya seperti psikotropika. Saat ini, sambungnya, untuk di Jambi belum ditemukan dan masih dilakukan penyelidikan.
Jika nantinya memang ada apotek atau oknum masyarakat yang mengedarkan atau menjual pil ini maka akan ditindak tegas. Pasalnya, obat ini pengaruhnya sama dengan narkotika.
Sebelumnya, jajaran Polda Jambi sendiri sudah mengamankan 16 ribu butir pil tramadol di Kabupaten Tebo. Satu pria diamankan. Obat ini dikirimkan melalui jasa pengiriman dari Jakarta.
Barang bukti sendiri saat ini sudah diamankan di Polda Jambi. Pil yang tidak diproduksi sejak 2015 silam ini diduga kuat akan dijual ke remaja untuk mabuk-mabukan.
Dia berharap kepada orangtua untuk dapat mengawasi anak-anaknya dari pengaruh segala jenis narkotika. Ini dapat merusak dan membahayakan.
‘‘Selain penindakan, bimbingan dan pengawasan orangtua juga dirasa sangat penting,’‘ tandasnya.
Gubernur Jambi Zumi Zola saat dikonfirmasi koran ini semalam (14/9) juga mengaku sudah mendapat kabar soal adanya kasus obat tersebut yang terjadi di Kendari. Untuk itu, gubernur kembali menghimbau kepada orang tua agar selalu melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya sehingga tidak menjadi korban seperti di Kendari.
‘’Ini motivnya apa belum diketahui, jangan sampai peristiwa seperti di Kendari terjadi di Jambi. Kita sebagai orang tua harus waspada, selalu lakukan pengawasan terhadap anak kita, jangan sampai anak kita jadi korban,’’ himbau Zola.
Sumber: