Pusdafil OJK dan Tantangan Skor Kredit, Pengaruh Pinjol Terhadap KPR, dan Regulasi Terbaru

Pusdafil OJK dan Tantangan Skor Kredit, Pengaruh Pinjol Terhadap KPR, dan Regulasi Terbaru

OJK Dorong Pertumbuhan Pasar Modal Melalui Regulasi Perdagangan Karbon--ojk.go.id

JEKTVNEWS.COM - Saat ini, layanan Buy Now Pay Later (BNPL) telah menjadi bagian integral dari sistem layanan informasi keuangan (SLIK) di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dampaknya? Jika pengguna BNPL mengalami tunggakan pembayaran, skor kredit mereka akan terkena imbasnya. Selain itu, OJK tengah merumuskan pembentukan Pusat Data Fintech Lending (Pusdafil). Dalam waktu dekat, pengajuan pinjaman online akan terhubung langsung dengan SLIK OJK, yang dapat menampilkan riwayat kredit seseorang dengan lengkap. Cukup dengan nomor induk kependudukan (NIK) yang tertera pada Kartu Tanda Penduduk (KTP), data kredit seseorang dapat diakses.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Perusahaan Modal Ventura OJK, Agusman, aktif mengawasi perkembangan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) yang menyediakan layanan Pay Later. Ia menekankan pentingnya perusahaan penyedia BNPL untuk memperhatikan proses underwriting debitur. "OJK mendorong perusahaan penyedia BNPL untuk memperbarui kriteria debitur mereka, dan PUJK harus meningkatkan analisis calon peminjam," ujar Agusman dalam Konferensi Pers RDK OJK.

BACA JUGA:Simak Persyaratannya! Bank BSI Buka Peluang KUR hingga 500 Juta Tanpa Bunga

Penting bagi masyarakat yang menggunakan BNPL untuk mempertimbangkan kebutuhan pembelian, besarnya angsuran, dan biaya lain sebelum mengajukan pinjaman BNPL. Kemampuan untuk melunasi juga harus dipertimbangkan dengan serius, karena semua pinjaman akan tercatat di SLIK OJK dan Pusdafil di masa mendatang. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengungkapkan bahwa dampak tunggakan BNPL, terutama dari kalangan anak muda, sudah mulai terasa. Mereka kesulitan mendapatkan pinjaman untuk keperluan yang lebih penting.

"Beberapa bank mengeluhkan kepada kami bahwa banyak anak muda yang seharusnya dapat mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pertama, tapi tidak bisa karena memiliki utang di BNPL," ungkapnya. Meskipun besaran pinjaman BNPL biasanya kecil, seperti Rp 300.000 hingga Rp 400.000, tunggakan tersebut dapat merusak skor kredit seseorang. Terkadang, penyelesaian utang juga terbengkalai, yang berujung pada masalah yang lebih kompleks.

BACA JUGA:Plafon Sampai 500 Juta dengan Cicilan Murah, Simak Persyaratan dan Cara Ajukan KUR Bank Bukopoin 2023

Selain berdampak pada skor kredit, skor kredit buruk juga dapat menyulitkan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan atau beasiswa. Banyak lembaga beasiswa dan perusahaan mempertimbangkan riwayat kredit calon karyawan dan penerima beasiswa sebelum memberikan kesempatan. Pesan yang dapat diambil dari perkembangan ini adalah pentingnya tanggung jawab finansial dan pemahaman yang baik tentang pinjaman sebelum menggunakan layanan BNPL. Dengan begitu, kita dapat menghindari masalah yang berkaitan dengan skor kredit yang buruk dan mengamankan masa depan finansial kita.

Sumber: