Kota Jambi Raih Penghargaan Universitas Indonesia Green City Metric 2023

Kota Jambi Raih Penghargaan Universitas Indonesia Green City Metric 2023

Kota Jambi Raih Penghargaan Universitas Indonesia Green City Metric 2023-ist-

"Adanya UIGreenCityMetric ini menjadi platform untuk melihat isu-isu keberlanjutan yang ada di kota/kabupaten di Indonesia. Diharapkan pula isu-isu keberlanjutan di kota/kabupaten di Indonesia, menjadi isu nyata yang dapat mulai dibicarakan dan diperhatikan oleh pemerintah daerah dan pusat di Indonesia," ujar Guru Besar Fakultas Teknik UI tersebut.

BACA JUGA:Dampak Cuaca El Nino pada Kesehatan Manusia: Penyakit yang Berpotensi Meningkat Selama Fenomena El Nino

Adapun tujuan pemeringkatan UIGreenCityMetric tidak lain adalah untuk mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan transformasi menuju kabupaten dan kota berkelanjutan dengan menggunakan metrik yang terukur, serta menyediakan forum untuk saling belajar dan berbagi pengalaman di antara pemerintah kabupaten dan kota.

"Kami sangat bangga atas peringkat yang dilakukan UI, kita ketahui memang ada beberapa perguruan tinggi Negeri Indonesia yang peduli terhadap pembangunan, pengawasan dan pendampingan, saya sebut saja ITB, ITB ia mempelopori Smart City, UI Mempelopori GreenCity Metric, jadi ada satu kekhasan masihng-masing. mudah-mudahan nanti kedepan setelah kami tidak menjabat lagi banyak perguruan tinggi yang akan mempelopori dibidang masing-masing nanti," ujar Fasha saat didaulat memberikan sambutan seusai menerima penghargaan.

Lebih lanjut, Fasha utarakan bahwa Indonesia sangat siap menyambut era 5.0, karena basis kehidupan masyarakat Indonesia, sejatinya telah menerapkan konsep dasar era industri tersebut.

BACA JUGA:Bahaya DBD! Kenali Gejala Demam Berdarah dan Cara Pencegahannya

"Sesungguhnya SDGs ini adalah rohnya untuk masuk ke 5.0, karena era 4.0 ini hanya manusia dengan sistem digitalisasi. Tetapi Indonesia kelebihannya dibanding negara lain kita sudah melangkah ke 5.0 karena apa, 5.0 ini adalah bagaimana melibatkan masyarakat untuk semua sektor, dan ini sudah dilakukan disetiap desa, kota, kelurahan yaitu memulai bagaimana masyarakat merencanakan kemudian melaksanakan, mengawasi dan ada rasa sense of belonging terhadap apa yang mereka lakukan," tuturnya.

"Dan ini mudah-mudahan modal kita untuk kedepan nanti karena negara lain belum mencapai 5.0, tetapi kita diwariskan oleh founding father kita budaya gotong royong, karena ini adalah cikal bakal 5.0," tandasnya.

Sumber: