Bahaya tato permanen selanjutnya adalah infeksi kulit. Infeksi kulit dapat dipicu oleh beragam hal.
Namun, risikonya akan meningkat jika Anda membuat tato di salon kecantikan yang tidak tersertifikasi serta tidak memperhatikan kebersihan dari alat dan proses menato.
Misalnya, tinta yang dipakai untuk membuat tato bukanlah tinta yang layak digunakan ke kulit atau telah terkontaminasi bakteri.
Infeksi kulit juga bisa terjadi jika ada bakteri atau virus masuk ke dalam kulit yang terluka akibat injeksi pada proses pembuatan tato.
BACA JUGA:Makan di Sore Hari dapat Menjaga Energi dan Keseimbangan Gizi
Infeksi kulit ditandai dengan munculnya ruam berwarna merah, sensasi terbakar, adanya nanah, hingga bengkak di sekitar tato. Pada infeksi yang parah, Anda dapat mengalami demam tinggi, menggigil, berkeringat, hingga merasa kedinginan.
Jika keluhan ini dialami, segeralah pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Dokter mungkin akan memberikan obat antibiotik atau perawatan lainnya.
3. Jaringan parut
Pada sebagian orang, tato dapat menimbulkan jaringan parut berupa guratan yang menonjol (keloid) atau benjolan (granuloma) yang terbentuk di kulit tempat tato berada.
BACA JUGA:Viral! Momen Miyawaki Sakura Memperhatikan Membernya
Guratan yang menonjol atau benjolan tersebut bisa mengganggu karena terasa seperti benda asing. Secara estetika, tumbuhnya jaringan parut ini juga dapat mengurangi kecantikan atau keindahan kulit.
4. Kanker kulit
Meski perlu dikaji lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara tato dengan kanker kulit.
Penyebabnya pastinya tidak diketahui, tetapi dicurigai beberapa tinta yang digunakan untuk tato mengandung zat karsinogen yang dapat memicu penyakit kanker.
5. Hepatitis
Tidak hanya masalah kesehatan pada kulit, ketika hendak membuat tato pada kulit, Anda juga harus mewaspadai adanya kemungkinan tertular penyakit, seperti hepatitis B dan hepatitis C.