Hal ini sangat mungkin terjadi jika jarum suntik yang digunakan untuk tato tidak steril atau telah terkontaminasi dengan darah dari orang lain yang terinfeksi hepatitis B maupun hepatitis C.
BACA JUGA:Bahasa sebagai Alat Komunikasi: Membuka Jendela Dunia dan Mempererat Hubungan Antarmanusia
6. HIV
Selain hepatitis, pembuatan tato permanen juga memiliki risiko untuk menularkan HIV. Meski kasus penularan HIV karena tato jarang sekali terjadi, tetapi hal ini tidak bisa diabaikan.
Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahwa jarum yang digunakan untuk menato merupakan jarum yang steril, baru, dan bukan jarum bekas.