JEKTVNEWS.COM - Ulat sagu yang biasa banyak dijumpai di pohon sagu ataupun pohon kayu. Memiliki corak menarik serta bentuk yang cukup lucu.
Ulat sagu sendiri merupakan larva dari bonggol pohon sagu yang kemudian dikonsumsi sebagai makanan tradisional di Indonesia.
BACA JUGA:V BTS Menunjukkan Pesonanya di Acara Fanmeeting SimInvest Korea
Walaupun ulat ini dapat dikonsumsi, makanan ini masih terdengar asing dan ekstrim. Ulat sagu sendiri dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi olahan makanan yang lezat.
Menariknya ulat sagu telah mendapatkan popularitas sebagai pilihan makanan yang bergizi dan berkelanjutan dan juga bergizi.
Ulat sagu kaya akan protein, vitamin, dan mineral, menjadikannya alternatif yang bagus untuk daging. Ini juga rendah lemak dan kolesterol, menjadikannya pilihan yang lebih sehat.
BACA JUGA:Bahasa Indonesia Sebagai Identitas Pemersatu Bangsa
Faktanya, ulat sagu memiliki kandungan protein yang lebih tinggi daripada daging sapi dan merupakan sumber zat besi dan kalsium yang baik.
Selain nilai gizinya, ulat sagu juga merupakan pilihan makanan yang berkelanjutan. Pohon sagu, tempat larva dipanen, adalah pohon cepat tumbuh yang membutuhkan perawatan minimal dan dapat dipanen berkali-kali seumur hidup.
Ini menjadikannya tanaman ramah lingkungan yang dapat membantu mengurangi kerawanan pangan di daerah pedesaan.
BACA JUGA:Rekrutmen BUMN 2023, Berikut Cara Ampuh Agar Lulus Seleksi
Dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat nutrisi dan lingkungan dari ulat sagu, diharapkan semakin banyak orang yang terbuka untuk mencoba kelezatan unik ini.