Tanjab Timur – Pemerintah sejauh ini telah mengucurkan berbagai bantuan untuk nelayan, mulai dari bantuan alat tangkap hingga bantuan saran transportasi air bagi para nelayan. Namun sangat disayangkan program pemerintah untuk memberdayakan nelayan kecil tersebut sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Informasi yang didapat bantuan yang dikucurkan untuk nelayan diduga malah dijual ke pengepul. Mirisnya nelayan terpaksa membeli alat tangkap yang merupakan bantuan tersebut ke pengepul kemudian nelayan membayar dengan cara di cicil.
Salah seorang nelayan warga Desa Lambur Samsu mengatakan, ia sudah menjadi nelayan sejak dirinya masih sekolah bersama orang tuanya pekerjaan itu ia tekuni hingga saat ini. Ia mengungkapkan bahwa dirinya sering dimintai KTP oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan alasan KTP tersebut untuk pengajuan bantuan nelayan.
Namun bantuan itu tidak pernah terealisasi, Samsu merupakan salah satu nelayan menggunakan alat tangkap yang berada di Desa Lambur. Sayangnya hingga saat ini dirinya belum pernah tersentuh oleh bantuan dari pemerintah.
“Mungkin sekitar lebih dari 10 tahun sudah menjadi nelayan hingga saat ini. Paling besar dalam perhari itu hanya dapat 100 ribu. Dalam satu tahun nya itu kita bayar 100 ribu per musimnya untuk 1 unit. “ Ungkap Samsu Nelayan Desa Lambur.
Hal senada diungkapkan Tendri nelayan Desa Lambur ini juga sering dimintai KTP oleh oknum tersebut. Setelah bantuan di realisasikan dari Dinas terkait akan tetapi bantuan itu tidak di realisasikan kepada nelayan. Dinas terkait diminta menyingkapi masalah ini dengan serius agar kedepan bantuan yang menjadi program pemerintah untuk memperdayakan nelayan kecil lebih tepat sasaran dan tepat guna.