JAMBI, JEKTVNEWS.COM - Media-media lokal di Jambi, terutama media daring terus bertumbuhan.
Dan dengan berbagai tantangan yang mengiringinya menumbuhkan harapan kelompok-kelompok minoritas atau marginal untuk mendapatkan ruang aman dalam pemberitaan.
BACA JUGA:Resmi Dibuka!! Rekrutmen BUMN, Ini Langkah-Langkahnya
Tapi media justru banyak yang belum siap untuk bersetia pada prinsip-prinsip jurnalistik dalam mengabarkan isu-isu terpinggirkan yang melibatkan kelompok minoritas dan rentan.
Akibatnya, kelompok-kelompok marginal semakin terdesak di ruang digital lantaran media daring dan media sosial bukan ruang yang aman bagi mereka.
BACA JUGA:Pemerintah Kota Jambi Tunda Selama 6 Bulan Kenaikan Tarif PDAM Tirta Mayang
Liputan isu terpinggirkan pun kurang mewakili suara-suara kelompok rentan.
Media lebih cenderung memberi tempat bagi narasumber elit seperti para pejabat, aparat, dan tokoh yang mewakili kelompok mayoritas.
Dalam riset Remotivi menyebutkan bahwa media cenderung menjadikan kelompok minoritas sebagai objek pemberitaan yang mengedepankan sensasi.
BACA JUGA:RESMI!! Lucas NCT Keluar dari Grup NCT dan WayV
Dalam peringatan World Press Freedom Day (WPFD) 2023 dan peringatan Hari Buruh (May Day), AJI Kota Jambi, Pundi Sumatra dan Perkumpulan A-Hi akan mendiskusikan ini "Menilik Peran Media di Jambi Menyuarakan Suara Kelompok Marginal"
Kalian boleh menyampaikan pendapat, bertanya, orasi, ataupun baca puisi, dan nyanyi. Silakan datang! (**)