JEKTV.CO.ID - Industri Migas memegang peran penting dalam memompa grafik pertumbuhan perekonomian. Salah satu diantaranya yakni PetroChina International Jabung Ltd. yang merupakan operator blok Jabung di Provinsi Jambi.
Sebagai perusahaan ternama, keberadaan PetroChina tidak lepas dari dukungan Pemerintah dan masyarakat setempat. Dalam hal ini sumber daya manusia lokal turut diberdayakan PetroChina, terutama bagi masyarakat yang berdomisili di wilayah terdekat operasional.
Salah satu diantaranya yakni Fikky Arifianto, seorang putra daerah yang bekerja di industri hulu migas di daerah asalnya, dengan menjadi pekerja sebuah perusahaan sub-kontraktor untuk SKK Migas-PetroChina.
Putra daerah yang lahir di Desa Lagan Tengah Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur 26 tahun lalu ini, merupakan lulusan Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik, di Akademi Minyak dan Gas Balongan, yang memiliki cita-cita sejak duduk di bangku SMA untuk bisa bekerja di PetroChina.
“Sebenarnya dari awal sekolah SMA, saya sudah ada cita-cita ataupun keinginan besar supaya bisa bekerja di perusahan besar seperti PetroChina, apalagi ada di kampung sendiri. Dari situlah saya merasa bahwa ada potensi besar jika suatu saat bisa bekerja di PetroChina, apalagi jika jurusan yang diambil saat kuliah sesuai dengan bidang-bidang yang dibutuhkan untuk bekerja di PetroChina. Oleh karena itu saya mengambil jurusan teknik perminyakan,” tuturnya.
Fikky menjelaskan, setiap tahunnya PetroChina bekerja sama dengan pemerintah daerah, melaksanakan program magang kerja selama 6 bulan bagi putra daerah KabupatenTanjung Jabung Timur, agar bisa ikut merasakan bagaimana suasana pekerjaan dan aktivitas operasional perusahaan. Dari inilah awal mula Fikky mulai menapaki proses agar bisa memasuki dunia kerja di PetroChina.
“Setelah lulus kuliah di Januari 2016, saya mencoba bertanya kepada karyawan-karyawan maupun HRD yang bekerja di PetroChina. Informasi yang didapat ternyata ada program kerja sama antara Petrochina dengan pemerintah daerah, terkait pengembangan keterampilan atau potensi putra daerah, agar bisa ikut berkecimpung dan turut serta merasakan magang di SKK Migas - PetroChina International Jabung Ltd. Pada saat mendaftar magang, tahapan seleksi dan persyaratan mulai dari kriteria kebutuhan posisi magang saat itu, apakah sudah sesuai dengan jurusan yang dibutuhkan. Saat itu jurusan yang dibutuhkan adalah mahasiswa lulusan teknik mesin, teknik perminyakan, teknik kelistrikan, dan lain-lain. Tentunya saat itu PetroChina melakukan seleksi lagi, apakah jurusan sudah tepat dan apakah kita benar putra daerah yang mendaftar.” jelasnya.
Dengan penuh antusias, secara eksklusif pada wawancaranya Fikky menuturkan, setelah diterima dan magang di PetroChina sejak Mei 2016 hingga enam bulan ke depan kala itu, dirinya semakin bersemangat untuk terjun langsung pada dunia kerja di PetroChina.
“Waktu itu beberapa kali daftar ketika ada penerimaan lowongan, seperti di PetroChina Unit Operasional Betara. Saat itu Unit Operasional Geragai belum ada pembukaan. Tapi ya itu, beberapa kali sempat gagal masuk, karena saingannya putra daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang juga produktif,” ungkapnya.
Dilanjutkan Fikky, kegagalan yang ia alami tidak menyulutkan niatnya untuk tetap bekerja di PetroChina. Hal tersebut dibuktikan saat memperoleh informasi ada pembukaan lowongan kerja di PetroChina Unit Operasional Geragai, ia pun langsung mendaftar meski mengetahui bahwa tidak sedikit pesaing yang akan turut mengadu nasib bersama dirinya.
“Nah waktu seleksi, tersisa 12 orang yang lolos, termasuk saya. Kemudian berkurang jadi 10 di tahap wawancara. Akhirnya saya lulus bersama 4 kawan lain. Ada usaha dan doa, ada hasil.” pungkasnya.
Kini menjadi kebanggan bagi Fikky, putra daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur bekerja di perusahaan ternama yang ia idamkan sejak menduduki bangku SMA. Pria yang pernah bekerja sebagai engineer di Bali ini mengucapkan syukur dapat bekerja di kampung halaman sebagai pekerja sebuah perusahaan sub-kontraktor untuk SKK Migas-PetroChina, yakni operator Gas Plant di Departemen NGF Operation sejak Maret 2019. (Rma)