“Bukan itu masalah tidak diterima,” tegasnya.
David mengatakan rencana ke depan pihaknya masih berkonsultasi dengan mahasiswa.
Dalam beberapa hari ini, David mengklaim telah menerima 300 telepon masuk dari Papua, Riau, dan lainnya untuk menyuarakan kekecewaan mereka.
“Ini kami simpan sebagai data tabulasi. Pesan kami tetap jaga NKRI. Jangan sampai terbersit satu anak Minang pun berstatement kita harus keluar dari NKRI,” tegas David. (jpnn/pojoksatu/fajar)