Final Destination Bloodlines Hadirkan Teror Baru dan Sosok Legendaris di Waralaba Kematian

JEKTVNEWS.COM - Setelah lebih dari satu dekade vakum, waralaba horor legendaris Final Destination akhirnya kembali menghantui layar lebar lewat film terbaru bertajuk Final Destination: Bloodlines. Film ini menandai kebangkitan saga tersebut setelah 14 tahun berlalu sejak seri terakhir dirilis, dengan membawa konsep cerita baru yang tetap mempertahankan inti dari franchise ikonik ini—tentang takdir, kematian, dan usaha sia-sia untuk melawannya.

BACA JUGA:Penuh Haru dan Tradisi Intip Pernikahan Intim Luna Maya dan Maxime Bouttier di Bali

Bloodlines akan berfokus pada satu keluarga yang ternyata menjadi target dari entitas kematian atau "Death". Cerita kali ini menawarkan pendekatan berbeda, di mana alur horor tidak hanya menyelimuti kelompok acak seperti sebelumnya, melainkan menelusuri satu garis keturunan yang seharusnya tidak ada dalam dunia. Kesalahan di masa lalu menyebabkan keluarga ini selamat dari maut, dan kini mereka harus membayar harga atas keberadaan mereka yang "melanggar takdir".

Salah satu karakter sentral dalam film ini adalah Stefani Lewis, diperankan oleh Kaitlyn Santa Juana. Stefani digambarkan sebagai gadis muda yang dihantui mimpi buruk berulang tentang neneknya yang bernama Iris Campbell. Dalam mimpinya, Iris menyelamatkan banyak nyawa dari sebuah insiden tragis di sebuah restoran. Seiring waktu, Stefani mulai memahami bahwa keluarga besarnya tengah diburu oleh kematian karena telah lolos dari maut yang seharusnya menjemput mereka puluhan tahun lalu. Ia pun berusaha keras menyelamatkan keluarganya dari nasib tragis tersebut.

BACA JUGA:Haji Jadi Trending di Twitter, Rektor UIN Jambi: Ini Bentuk Dukungan Positif untuk Kemenag RI

Iris Campbell, sang nenek yang diperankan oleh Brec Bassinger, adalah sosok kunci dalam kisah ini. Iris memiliki kemampuan supranatural berupa firasat akan peristiwa masa depan. Pada tahun 1969, berkat firasatnya, ia berhasil menghindari bencana runtuhnya menara restoran yang seharusnya menewaskan banyak orang. Kejadian itu membuat Death “gagal panen” dan sejak saat itu, Iris menjadi buronan kematian. Ia bertahan hidup selama puluhan tahun, dan selama waktu itu pula ia mencatat seluruh pengetahuannya tentang Death dalam sebuah buku harian yang kemudian ia wariskan kepada Stefani.

Dua karakter lain yang ikut menjadi target dalam kisah ini adalah Bobby Campbell dan Erik Campbell, sepupu dan kakak beradik dari Stefani. Bobby yang diperankan oleh Owen Patrick Joyner terlihat dalam trailer tengah berhadapan dengan vending machine misterius yang tampaknya menjadi alat mautnya. Sementara itu, Erik yang diperankan oleh Richard Harmon, adalah seorang seniman tato yang meremehkan peringatan dan firasat keluarganya. Ia harus menghadapi kenyataan setelah ayah mereka, Howard (diperankan oleh Alex Zahara), menjadi korban pertama dalam peristiwa tragis yang menandai dimulainya kembali teror Death terhadap keluarga mereka.

BACA JUGA:Kim Soo-hyun Gugat YouTuber Kim Se Ui atas Tuduhan dan Penguntitan

Yang membuat Final Destination: Bloodlines semakin emosional adalah kehadiran William Bludworth, karakter ikonis yang selama ini dikenal sebagai sosok misterius yang paham betul tentang seluk-beluk Death. Diperankan oleh Tony Todd, penampilannya dalam film ini menjadi sangat berarti karena ini adalah kemunculan terakhir sang aktor sebelum wafat pada November 2024. Bludworth sebelumnya muncul dalam beberapa film Final Destination dan selalu menjadi sumber pengetahuan tentang aturan dan kekuatan Death, meski asal-usul dirinya tak pernah benar-benar dijelaskan.

Film ini menjadi penggabungan antara nostalgia dan inovasi baru dalam waralaba Final Destination. Dengan cerita yang lebih personal dan berfokus pada garis keturunan, serta dibumbui karakter-karakter baru yang menarik, Bloodlines diharapkan dapat menyuguhkan kembali kengerian khas yang melekat pada seri ini, sekaligus menghormati warisan karakter legendaris yang ditinggalkan oleh Tony Todd.

BACA JUGA:Pertumbuhan Pinjaman Online Tembus Rp80 Triliun, OJK Waspadai Risiko Kredit dan Pelanggaran