Musim Kemarau 2025 Dimulai Bertahap, Puncaknya Diprediksi Terjadi pada Juni hingga Agustus

Senin 05-05-2025,06:21 WIB
Reporter : Diana Hrp
Editor : Diana Hrp
Musim Kemarau 2025 Dimulai Bertahap, Puncaknya Diprediksi Terjadi pada Juni hingga Agustus

JEKTVNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa wilayah Indonesia mulai memasuki musim kemarau secara bertahap pada tahun 2025. Transisi musim ini dimulai sejak April dan akan terus meluas hingga bulan Juni mendatang. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa tidak semua daerah akan mengalami kemarau secara serentak karena pola iklim di Indonesia sangat dipengaruhi oleh posisi geografis serta faktor klimatologis lainnya.

BACA JUGA:Dukung IPPA Fest 2025, BRI Kuatkan Peran Pemberdayaan Warga Binaan

Dalam keterangannya, Dwikorita menjelaskan bahwa beberapa wilayah seperti bagian timur Provinsi Lampung, pesisir utara Jawa Barat, pesisir Jawa Timur, sebagian wilayah Bali, serta daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) akan lebih dahulu memasuki musim kemarau pada bulan April.

Memasuki bulan Mei, giliran sebagian kecil wilayah Sumatera, hampir seluruh wilayah Jawa Tengah hingga Jawa Timur, sebagian Kalimantan Selatan, dan Papua bagian selatan yang diperkirakan akan mengalami awal musim kemarau. Kemudian, pada bulan Juni, kemarau diprediksi akan meluas ke wilayah yang lebih luas, seperti sebagian besar Sumatera, Jawa bagian barat, Kalimantan selatan, serta beberapa area di Sulawesi dan Papua.

BACA JUGA:Jelang JuniorGP, Dua Anak Binaan Astra Honda Siap Taklukan Kebanggaan Portugal

Dwikorita menyampaikan bahwa secara umum, awal musim kemarau tahun ini diprediksi tidak jauh berbeda dari rata-rata normalnya. Namun, tetap ada beberapa zona musim (ZOM) yang mengalami kemunduran atau percepatan dibandingkan periode klimatologis 1991-2020. Rinciannya, sekitar 30% wilayah Indonesia (207 ZOM) diperkirakan akan memasuki musim kemarau sesuai dengan waktu normalnya, 29% (204 ZOM) akan mengalami keterlambatan, dan 22% (104 ZOM) diprediksi akan lebih awal dari biasanya.

Wilayah-wilayah yang awal musim kemaraunya sesuai dengan pola normal antara lain mencakup sebagian besar Sumatera, wilayah Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, serta sebagian daerah Maluku dan Maluku Utara.

Sementara itu, sejumlah wilayah yang diprediksi akan mengalami keterlambatan musim kemarau adalah Kalimantan bagian selatan, Bali, NTB, NTT, sebagian wilayah Sulawesi, sebagian Maluku Utara, dan wilayah Merauke di Papua.

Tidak hanya awal musim, BMKG juga memproyeksikan karakteristik atau sifat dari musim kemarau 2025. Mayoritas wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami musim kemarau yang bersifat normal seperti pada umumnya. Namun demikian, terdapat pula beberapa wilayah yang diprediksi mengalami kondisi kemarau yang lebih kering atau bahkan lebih basah dari biasanya.

BACA JUGA:Puluhan Ekskavator Rusak Lingkungan Sungai Telang, Mahasiswa Menanti Janji DPRD Atasi Peti

Secara statistik, BMKG menyebutkan bahwa dari total zona musim di Indonesia, sebanyak 416 ZOM (60%) akan mengalami musim kemarau dengan sifat normal, 185 ZOM (26%) diprediksi akan lebih basah dari normal (atas normal), dan 98 ZOM (14%) akan mengalami kemarau yang lebih kering dari biasanya (bawah normal).

Wilayah yang akan mengalami musim kemarau dengan sifat normal meliputi sebagian besar Sumatera, Jawa bagian timur, Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, wilayah Maluku, serta Papua.

Sementara itu, wilayah-wilayah yang diperkirakan mengalami kondisi lebih basah dari biasanya mencakup sebagian kecil Aceh, sebagian besar Lampung, bagian barat dan tengah Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian kecil wilayah Sulawesi, serta wilayah tengah Papua.

BACA JUGA:Makanan yang Bisa Tingkatkan Imun Tubuh saat Musim Hujan? Ini Daftarnya

Sedangkan wilayah yang musim kemaraunya diperkirakan lebih kering dari biasanya meliputi daerah utara Sumatera, sebagian kecil Kalimantan Barat, wilayah tengah Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua bagian selatan.

Kategori :